Nusantaratv.com-Kericuhan terjadi saat penertiban pedagang kaki lima di Pasar Sentral Unit 2 Banjar Agung, Tulang Bawang, Lampung. Adu jotos nyaris terjadi saat Wakil Bupati Tulang Bawang hendak meminta pedagang untuk pindah ke area dalam pasar.
Kedatangan Wakil Bupati Tulang Bawang Hankam Hasan ke pasar tersebut untuk berdialog kepada para pedagang kaki lima. Namun sebagian pedagang menolak direlokasi ke dalam area pasar yang telah disiapkan Pemda setempat.
Beruntung kericuhan dapat dicegah petugas kepolisian dan TNI yang berjaga di lokasi penertiban. Hankam menekankan akan bertindak tegas kepada para pedagang yang masih berjualan di luar pasar seperti jalan trotoar dan lahan parkir di area terminal.
"Sampai mana mereka saya kejar. Negara engga boleh kalah dengan siapapun," tegas Wakil Bupati Tulang Bawang Hankam Hasan seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning.
"Kita sudah cukup sosialisasi, surat edaran jelas. Sudah waktunya sekarang. Kita perlakukan secara manusiawi mereka. Tapi kalau mereka saya perlakukan dengan manusiawi mereka enggak mau silakan," imbuhnya.
Sementara itu para pedagang menjelaskan alasan enggan dipindahkan ke dalam pasar karena sepi pembeli. Hal ini disebabkan akses yang sulit sehingga mengurangi pendapatan mereka.
"Sekarang ini kami ini butuh makan. Isi perut. Kami digusur kayak gini. Pokoknya kami enggak mau ngomong lagi. Stop. Yang kami butuhin ini kami minta tempat yang layak. Kami ini cari makan sendiri. Bukannya minta sama dia orang. Dia orang gajian aja masih kurang, apalagi kami," pedagang, Meri.
Meski penolakan masih berlangsung namun penertiban tetap dilakukan oleh petugas. Sebelumnya Pemda Tulang Bawang juga telah memberikan surat edaran kepada pedagang untuk tidak berdagang di area terlarang.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh