Nusantaratv.com-Dua pecatur muda Indonesia, Internasional Master (IM) Nayaka Budhidharma dan Master Nasional (MN) Shafira Devi Herfesa berhasil menguasai puncak klasemen sementara Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 yang berlangsung di Holiday Inn, Ulaanbatar, Mongolia.
Nayaka memimpin di kategori Open dengan raihan 3 poin dari tiga babak yang sudah dimainkan. Sementara Shafira yang juga mengemas 3 poin memuncaki klasemen sementara' kategori Putri.
Capaian gemilang itu diraih setelah keduanya berhasil mengalahkan lawan-lawannya di babak ketiga, Jumat (25/4/2025).
Dengan akurasi langkah mencapai 95,6% Nayaka menumbangkan andalan Filipina Grand Master (GM) Daniel Quizon hanya dalam 38 langkah!.
Memainkan pembukaan Closed Siciliaj Defense: Tradisional Line, Nayaka yang memegang buah putih tampil agresif dan berhasil memporak-porandakan pertahanan lawan.
Kunci kemenangan Nayaka dipastikan dengan mengorbankan Gajah putihnya di f5 di langkah ke-35 untuk menutup Gajah lawan di d7 yang mengancam Menterinya di h3. 'Pengorbanan beracun' yang dilakukan Nayaka membuat Daniel serba salah. Kalau dimakan akan membuat Rajanya di g8 terancam skak mat dengan gempuran Menteri dan Benteng serta dua bidak di e5 dan f6. Selain itu Nayaka juga memiliki jalur serang lain yaitu dengan memukul bidak Daniel di h-7 dengan Benteng.
Dalam kondisi yang sangat sulit Daniel akhirnya membuat manuver putus asa dengan mengorbankan Bentengnya memakan bidak berantai Nayaka di c3 dan b2. Karena walaupun dia memiliki kesempatan untuk menskak Raja Nayaka di g1 tapi setelah itu dia tak punya peluang lagi untuk menggempur pertahanan Nayaka.
Menyadari tak mungkin lagi menghindar dari kekalahan, GM Daniel Quizon pun menyerah di langkah ke-38.
WIM Laysa Latifah vs Shafira Devi Herfesa (kanan) di babak ke-3 Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 di Mongolia/ist
Shafira Menangi 'Perang Saudara'
Sementara itu, di kategori Putri, dua pecatur Indonesia Women International Master (WIM) Laysa Latifah harus terlibat 'perang saudara' melawan rekannya Shafira Devi Herfesa.
Baik Shafira maupun Laysa bertarung all out untuk memastikan peluang merebut satu tiket lolos ke Piala Dunia Catur 2025. Diawali pembukaan Vienna Game Falkber Variation keduanya sama-sama menampilkan permainan ofensif. Laysa yang memegang buah putih bahkan sampai melakukan rokade panjang di sayap Menteri untuk memaksimalkan gempurannya ke pertahanan Shafira yang melakukan rokade pendek di sayap Raja.
Namun berkat kecerdikannya mengajak pertukaran Menteri di langkah ke-19, Shafira berhasil meredam tekanan yang dilancarkan Laysa. Situasi berbalik membuat Shafira sedikit unggul karena Laysa beberapa kali gagal menemukan langkah terbaik. Shafira terus bermanuver untuk memanfaatkan keunggulan satu bidak yang dimilikinya.
Puncaknya di langkah ke-58 Shafira berhasil menciptakan posisi skak Benteng. Laysa terancam kehilangan dua perwiranya yakni Benteng di h2 dan Gajah putih di f6. Laysa akhirnya menyerah.
Tiga pecatur putra Indonesia lainnya yang bertarung di kategori Open juga menorehkan hasil yang cukup bagus. GM Novendra Priasmoro menang dari wakil tuan rumah CM Soninbayar Tuguldur (2089), IM Joseph Theolifus Taher ditahan remis GM Vietnam Nguyen Duc Hoa (2372) kemudian FM Satria Duta Cahaya juga bermain imbang lawan Baatar Batbaatar (2044) dari Mongolia.
Besok, Sabtu (26/4/2025) GM Novendra Priasmoro dan kawan-kawan kembali berjuang di babak ke-4 dari 9 babak yang dijadwalkan.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh