Respon Bupati Manggarai Terkait Kasus Pemerkosaan Anak Kandung di Ruteng, Bupati Herry: Sia-Sia Kita Kasih Makan

Nusantaratv.com - 10 Juni 2022

Bupati Manggarai, Heribertus G.L Nabit. Foto (Prokopim Manggarai)
Bupati Manggarai, Heribertus G.L Nabit. Foto (Prokopim Manggarai)

Penulis: Gabrin

Nusantaratv.com - Bupati Manggarai, Herrybertus G.L Nabit menyayangkan aksi bejat seorang ayah yang tega memperkosa anak kandungnya sendiri.

Ia mengaku sangat terkejut ketika mendengar kabar tentang aksi sang ayah yang menodai anaknya itu. Menurutnya, jika sang ayah normal hal seperti itu seharusnya tidak boleh terjadi.

“Kita dikejutkan dengan kejadian pelecehan seksual yang terjadi, ketika seorang ayah justru menodai anak kandungnya. Untuk kita manusia yang normal sebenarnya itu tidak patut terjadi, tetapi itulah yang terjadi dan persis di depan mata kita. Semua punya alasan, tetapi itu tidak cukup menyembuhkan luka yang sudah terjadi,” ungkapnya, Kamis (9/6) kemarin di Ruteng.

Bupati Hery mengajak semua pihak untuk selalu menjaga keluarga masing-masing. Menurutnya, menjaga lahir batin dan kehormatan keluarga, tidak cukup hanya bicara kesejahteraan.

“Kita boleh kasih makan anak tiga (3) sampai lima (5) kali sehari, tetapi jika kemudian ancaman itu justru datang dari orang yang paling dekat dengan kita, maka saya kira semua tidak ada gunanya atau sia-sia,” katanya lagi.

Bupati Herry menyebutkan, untuk mengatasi terjadinya kasus pemerkosaan, maka semua pihak harus terlibat untuk membicarakan hal ini secara terus menerus serta memberikan pendidikan positif kepada masing–masing keluarga untuk menjaga keselamatan anak–anak baik laki–laki maupun perempuan.

Bupati Hery juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Polres Manggarai yang telah bergerak cepat dalam menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak pada beberapa waktu lalu, sehingga tidak menimbulkan keresahan dan dalam penanganannya sudah sesuai dengan harapan masyarakat.

“Yang tersisa adalah luka, pelaku boleh mendapat hukuman tetapi korban akan mengalaminya seumur hidup,” ujarnya.

Ia pun mengimbau kepada jurnalis di Manggarai untuk bijak memberitakan kasus pelecehan seksual serta tetap menjunjung tinggi Peraturan Dewan Pers tentang Pedomaan Pemberitaan Ramah Anak.

“Kita paham ada nilai pendidikan dari setiap berita. Tetapi khusus terkait berita pelecehan seksual dan anak di bawah umur, tolong jangan terlalu rinci menceritakan dan menjelaskan identitasnya. Ingat anak perempuan dan ibunya akan tetap hidup bersama kita,” katanya.

Selain kasus pemerkosaan, kata Bupati Herru, dalam pemberitaan kasus bunuh diri juga tidak boleh memberitakan secara detail prosesnya.

“Jangan sampai itu dijadikan tutorial oleh anak–anak untuk melakukannya,” tutupnya

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])