Nusantaratv.com - Pemimpin Taiwan Tsai Ing Wen mengundurkan diri sebagai ketua Partai Progresif Demokratik (DPP) menyusul kekalahan partai dalam pemilihan lokal, Sabtu (26/11).
Dalam pidatonya di markas DPP di Taipei, politisi perempuan itu dengan rendah hati menerima dan bertanggung jawab atas hasil pemilu yang mengecewakannya.
Menurutnya, partai politik dan politisi tidak terlalu signifikan dalam mempengaruhi opini publik.
"DPP akan melakukan introspeksi dan bekerja lebih baik lagi untuk memenuhi harapan masyarakat yang sangat tinggi," kata Tsai seperti dikutip kantor berita CNA Taiwan.
Langkah Tsai juga diikuti oleh Su Tseng Chang yang kini menjadi perdana menteri meski disampaikan secara lisan.
Tetapi Tsai meminta Su untuk tetap di posisinya untuk memastikan kebijakan utama tidak terganggu.
Tsai menilai kekalahan DPP sebagai bentuk kegagalan mengubah peta politik di tingkat pemerintah daerah karena tidak dapat memenuhi aspirasi masyarakat setempat dan tidak memiliki calon kepala daerah yang mumpuni.
Semua itu menjadi dasar mengapa DPP tidak bisa menggalang dukungan publik setelah memenangkan pemilihan presiden dan legislatif pada 2020, kata Tsai.
Tsai memimpin Taiwan dua periode setelah partainya memenangkan pemilihan presiden dan legislatif pada 2016 dan 2020.
Dalam pilkada Taiwan yang hasilnya diumumkan secara resmi pada Sabtu, Partai Kuomintang (KMT) berhasil menjadi pemenang mayoritas.
Mantan partai yang berkuasa di Taiwan berhasil mendudukkan kadernya untuk memimpin di Distrik Taichung, Distrik Hualien, Kota Taipei Baru, dan Distrik Hsinchu.
Hasil ini memberikan secercah harapan bagi KMT untuk pemilihan presiden 2024, menurut Jenderal KMT Eric Chu mengomentari kemenangan partainya.(Ant)




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh