Nusantaratv.com - Iran melakukan uji coba kedua peluncur satelit Zuljanah, TV pemerintah Iran melaporkan pada Minggu (26/6/2022).
Langkah itu mungkin membuat jengkel Washington di tengah harapan dimulainya kembali pembicaraan tidak langsung antara musuh bebuyutan untuk menghidupkan kembali pakta nuklir 2015.
Amerika Serikat (AS) khawatir teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga dapat digunakan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir. Teheran membantah tuduhan AS.
"Fase pengembangan ketiga peluncur satelit Zuljanah akan didasarkan pada kombinasi informasi yang diperoleh selama peluncuran hari ini," kata juru bicara Kementerian Pertahanan kepada TV pemerintah, tanpa mengklarifikasi apakah uji coba itu berhasil, seperti dilaporkan Reuters, Minggu (26/6/2022).
Pengumuman itu muncul saat kebuntuan selama berbulan-bulan dalam pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington diperkirakan akan pecah dalam beberapa hari mendatang untuk mengamankan pakta 2015 yang mengekang program nuklir Teheran dengan imbalan keringanan sanksi.
Tahun lalu, AS menyuarakan keprihatinan atas keberhasilan peluncuran peluncur satelit buatan dalam negeri untuk pertama kalinya, yang menurut Teheran bertujuan membantu mencapai 'mesin roket paling kuat'.
Zuljanah adalah peluncur satelit tiga tahap yang menggunakan kombinasi bahan bakar padat dan cair.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh