Nusantaratv.com - Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik pada Kamis (17/11/2022) ke arah perairan lepas pantai timurnya. Peluncuran rudal dilakukan pasca Korut mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat tentang langkah 'ganas' apabila terus melakukan latihan militer bersama dengan sekutu di wilayah tersebut.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) mengatakan, Korut menembakkan rudal balistik jarak pendek sekitar pukul 10.48 pagi waktu setempat dari provinsi Kangwon. "Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik tak teridentifikasi ke Laut Timur," katanya mengacu ke bagian perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, mengutip AFP.
Ini adalah uji coba rudal pertamanya dalam waktu sekitar satu minggu dan menambah rekor lebih dari 60 rudal balistik yang telah ditembakkan tahun ini. Rentetan peluncuran tersebut bertentangan dengan resolusi PBB yang melarang Pyongyang melakukan peluncuran semacam itu.
Awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden membahas serentetan uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini dengan Presiden China Xi Jinping di Bali, Indonesia di sela-sela KTT G20.
Biden mendesak China untuk menggunakan pengaruhnya untuk mengendalikan Korea Utara setelah gelombang peluncuran rudal tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Korut akan segera melakukan uji coba nuklir ketujuh.
Biden juga mengadakan pembicaraan dengan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk membahas cara-cara untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh "senjata pemusnah massal dan program rudal balistik yang melanggar hukum" dari Korea Utara.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Korut Choe Son Hui, mengecam pembicaraan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka "membawa situasi di semenanjung Korea ke fase yang tidak dapat diprediksi."
"'Tawaran pencegah yang ditingkatkan AS dan aktivitas militer yang meningkat setiap hari dari pasukan sekutu di sekitar semenanjung Korea adalah tindakan bodoh," kata Choe dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Korut, KCNA.
"Semakin mereka mengintensifkan kegiatan militer yang provokatif dan menggertak di Semenanjung Korea dan di wilayah tersebut, semakin ganas tindakan balasan militer DPRK," katanya merujuk pada Korea Utara dengan nama resminya.
Sebelumnya pada awal bulan ini, Korea Utara telah melakukan serangkaian peluncuran, termasuk rudal balistik antarbenua, yang menurut Seoul tampaknya gagal.
Pyongyang pun menembakkan rudal balistik jarak pendek yang melintasi perbatasan maritim de facto antara kedua negara dan mendarat di dekat perairan teritorial Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Korea pada 1953.
Presiden Korsel menyebut pada saat itu bahwa peluncuran itu "secara efektif merupakan invasi teritorial".




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh