Nusantaratv.com - Sebanyak 36 pemuda di negara bagian Bihar, India Timur meninggal dunia usai menenggak minuman keras (miras) oplosan.
Para korban yang berasal dari beberapa desa tersebut menenggak miras buatan lokal yang dikenal sebagai 'Mahua' atau 'Desi Daru' dalam pesta pernikahan pada hari Senin (12/12) lalu.
Mereka kemudian mengeluh sakit perut, kehilangan penglihatan, dan mulai muntah. Pada hari Kamis (15/12) terkonfirmasi lebih dari 20 orang tewas dan jumlah korban meninggal bertambah banyak hari ini, termasuk 12 pasien dirawat di sakit dalam kondisi kritis.
"Lebih dari dua lusin orang tewas dalam 48 jam terakhir," kata seorang pejabat polisi, Sabtu (17/12).
Polisi telah menahan lebih dari 100 orang terkait produksi ilegal dan penjualan miras dalam tiga hari terakhir, sementara 600 liter miras oplosan telah disita.
Insiden terbaru ini hanyalah satu dari serangkaian kasus mematikan serupa, sebab kematian akibat minuman alkohol oplosan yang dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai 'minuman keras buatan negara' sering terjadi di India.
Meski begitu, minuman keras oplosan itu tetap populer, terutama di daerah pedesaan yang miskin.
Minuman itu biasanya dioplos di desa-desa sebelum diselundupkan ke kota-kota, yang kemudian dapat dijual sekitar 10 sen dolar per gelas atau sekitar sepertiga dari harga minuman keras legal, mengutip CNNIndonesiacom.
Menurut Safe Proof, alkohol buatan dapat mematikan ketika cairan lain seperti alkohol gosok atau metanol ditambahkan ke dalam campuran.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh