Nusantaratv.com - Merespons keluhan soal penurunan kualitas hasil pencariannya, Google mengambil langkah besar.
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu sedang menyarin konten yang dianggap spam atau otomatis. Dilansir dari Engadget, Rabu (6/3/2024), perusahaan mengatakan, pada Mei mendatang, mereka bakal meluncurkan update peringkat yang bertujuan menyaring konten berkualitas terendah dari hasil pencarian.
Target utama dari perubahan tersebut salah satunya yakni kemampuan Google agar lebih baik dalam mengidentifikasi dan menghilangkan konten otomatis, khususnya konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang sulit terdeteksi.
Google menyebutkan langkah ini didasarkan pada pembelajaran dari penyesuaian algoritmik yang dilakukan pada 2022 untuk mengurangi konten yang tidak membantu dan tidak orisinal, dan kini diterapkan dalam update baru ini.
Google meyakini perubahan tersebut akan mengarahkan lebih banyak lalu lintas pengguna ke situs-situs yang dapat membantu dan berkualitas tinggi. Dengan kombinasi pembaruan dari dua tahun lalu, Google memperkirakan revisi ini akan mengurangi hasil pencarian spam dan tidak orisinal hingga hampir 40 persen.
"Pembaruan ini melibatkan penyempurnaan sistem peringkat inti kami untuk membantu kami dalam memahami apakah halaman web tersebut tidak membantu, memberikan pengalaman pengguna yang buruk, atau terasa seperti diciptakan hanya untuk mesin pencari dan bukan untuk manusia," ujar Direktur Manajemen Produk Google, Elizabeth Tucker.
"Ini termasuk situs-situs yang dibuat khusus untuk mencocokkan kueri penelusuran yang sangat spesifik," sambungnya.
Tindakan Google ini tampaknya ditujukan untuk mengatasi masalah spam SEO yang dihasilkan kecerdasan buatan dengan catatan mereka tentang penyalahgunaan konten berskala.

Ilustrasi. Mesin pencari Google. (Foto: Getty Images)
Google menyatakan, mereka sedang memperkuat pendekatannya terhadap masalah konten otomatis yang semakin canggih, serta menyasar spam yang dibuat manusia secara tradisional.
"Saat ini, metode pembuatan konten berskala semakin canggih, dan tidak selalu mudah untuk mengetahui apakah konten tersebut dihasilkan sepenuhnya melalui otomatisasi," tambah Tucker.
Google menyebutkan perubahan ini akan memungkinkan pihaknya mengambil tindakan terhadap berbagai jenis konten yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki nilai, seperti halaman yang mengklaim memiliki jawaban atas penelusuran populer tetapi sebenarnya tidak memberikan konten yang bermanfaat.
Seluruh konten yang diciptakan dengan cepat untuk memanipulasi sistem pencarian memang menjadi masalah yang semakin meningkat. Sehingga perubahan yang diusung oleh Google, jika berhasil sesuai yang dijanjikan, maka akan disambut dengan positif.
Kendati demikian, perlu dicermati apakah perubahan tersebut akan berdampak pada situs-situs yang pada awalnya dianggap terpercaya namun akhir-akhir ini mulai menggunakan konten spam yang dihasilkan kecerdasan buatan (seperti yang dilakukan oleh CNET dan Sports Illustrated) bakal terpengaruh.
Selain itu, perubahan pada algoritma juga akan menangani praktik situs-situs terpercaya yang menyediakan konten berkualitas rendah dari pihak ketiga dengan tujuan untuk memanfaatkan reputasi baik situs tersebut. Google memberikan contoh situs pendidikan yang menyediakan ulasan pinjaman payday dari pihak ketiga.
"Kami akan mempertimbangkan konten pihak ketiga yang memiliki nilai sangat rendah dan diproduksi terutama untuk tujuan pemeringkatan, tanpa pengawasan ketat dari pemilik situs web sebagai spam," imbuh Tucker.
Google juga berencana memperbaiki cara penanganan situs-situs yang membeli domain yang telah kedaluwarsa dan mengubahnya menjadi mesin klik. Mesin pencari akan mulai memperlakukan situs web semacam itu sebagai spam.
Kendati perbaikan ini akan memberikan dampak yang signifikan, Google memberikan waktu dua bulan kepada pemilik situs untuk menyesuaikan diri. Perubahan pada mesin pencari berlaku pada 5 Mei 2024.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh