Nusantaratv.com - Huawei tampaknya terus mencari cara untuk mandiri dalam produksi chip canggih, meskipun dibatasi oleh sanksi dari Amerika Serikat (AS).
Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan tiga fasilitas manufaktur baru milik Huawei di Shenzhen, China, yang diyakini mulai dibangun sejak 2022.
Dilansir dari Phone Arena, Selasa (6/5/2025), fasilitas ini kemungkinan besar akan difokuskan untuk memproduksi chip canggih guna mendukung ponsel pintar dan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Langkah ini juga dilihat sebagai bagian dari upaya China menuju swasembada semikonduktor.
Sanksi AS yang melarang Huawei mengakses teknologi chip berbasis AS, termasuk mesin litografi ultraviolet ekstrem (EUV), telah memaksa perusahaan ini mencari solusi dalam negeri.
Saat ini, Huawei mengandalkan SMIC, produsen chip terbesar di China, yang mampu memproduksi chip 5G menggunakan teknologi 7nm.
Selain untuk ponsel, fasilitas ini diyakini akan mendukung produksi akselerator AI, yang akan bersaing dengan chip buatan Nvidia.
Menurut analis chip Dylan Patel, Huawei tengah berusaha membangun seluruh rantai pasokan AI dalam negeri, dari fabrikasi wafer hingga pengembangan model AI.
CEO Nvidia, Jensen Huang, mengakui China kini sangat dekat mengejar ketertinggalannya di bidang chip.
Pelarangan ekspor chip AI terbaru dari Nvidia ke Negeri Tirai Bambu tersebut justru membuka peluang bagi Huawei untuk mengisi kekosongan pasar dengan chip Ascend mereka.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh