China Siap Bersaing dengan AS dan Korsel Soal Pengembangan Chip Canggih

Nusantaratv.com - China telah mengambil terobosan paling signifikan dengan pengembangan chip memori mobile canggih pertamanya.

Hal ini menandai langkah penting Negeri Tirai Bambu itu dalam persaingan dengan teknologi Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).

Melansir Gizmochina, Kamis (30/11/2023), pencapaian ChangXin Memory Technologies (CXMT) ini menunjukkan revitalisasi pertumbuhan China dalam industri semikonduktor.

Pengenalan chip Dynamic Random Access Memory (DRAM) Lower Power Double Data Rate 5 (LPDDR5) oleh CXMT merupakan perkembangan penting di bidang teknologi mobile. 

Jenis chip memori ini, yang penting untuk perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop, awalnya dirintis oleh Samsung Electronics asal Korea Selatan pada 2018. 

Keberhasilan produksi chip ini di China sangat luar biasa mengingat meningkatnya sanksi AS yang bertujuan menghambat kemajuannya dalam bidang manufaktur teknologi tinggi.

Terobosan ini bukan hanya soal kehebatan teknologi, tetapi ini adalah langkah strategis bagi China untuk mengurangi ketergantungannya pada teknologi impor, sebuah langkah signifikan menuju kemandirian di sektor penting. 

Validasi chip ini oleh produsen ponsel pintar terkemuka China seperti Xiaomi dan Transsion menggarisbawahi penerapan praktis dan kesiapan pasar dari teknologi ini.

Selain itu, pencapaian ini terjadi di tengah lingkungan yang penuh tantangan di mana China menghadapi pembatasan dalam mengakses sistem litografi kelas atas dari pemasok internasional. 

Meskipun terdapat hambatan-hambatan ini, negara ini telah menunjukkan kemajuan yang stabil dalam pengembangan semikonduktor dan teknologi manufaktur. Peluncuran ponsel pintar Mate 60 Pro dari Huawei Technologies, yang ditenagai oleh chip canggih buatan lokal, semakin menggambarkan kemampuan China dalam bidang ini.

Chip memori baru CXMT tidak hanya menawarkan peningkatan 50 persen dalam kecepatan dan kapasitas transfer data tetapi juga pengurangan konsumsi daya sebesar 30 persen dibandingkan versi sebelumnya. Kemajuan ini bertujuan untuk meningkatkan posisi China di pasar perangkat mobile yang kompetitif.