China Masih Rajai Pasar Semikonduktor pada 2022

Nusantaratv.com - 10 Februari 2023

Ilustrasi.  China masih menguasai pasar semikonduktor pada 2022. (Istimewa)
Ilustrasi. China masih menguasai pasar semikonduktor pada 2022. (Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA) dalam laporan terbarunya mengungkapkan, penjualan semikonduktor global untuk tahun 2022 mencapai US$573,5 miliar, menunjukkan peningkatan 3,2 persen dari tahun lalu. 

Dikutip dari Gizmochina, Jumat (10/2/2023), China masih memegang posisi nomor satu di pasar semikonduktor yang menyumbang sepertiga dari pendapatan global. Ini juga merupakan penjualan global tertinggi yang pernah dilaporkan oleh industri, meskipun perang teknologi Amerika Serikat (AS)-Cina sedang berlangsung dan penurunan ekonomi.

Presiden dan CEO SIA, John Neuffer, mengatakan pasar semikonduktor global mengalami pasang surut yang signifikan pada 2022, dengan rekor penjualan tertinggi di awal tahun diikuti oleh siklus penurunan yang terjadi di akhir tahun. 

Lebih lanjut, dia mengatakan, kendati terdapat fluktuasi jangka pendek dalam penjualan karena siklus pasar dan kondisi ekonomi makro, namun prospek jangka panjang untuk pasar semikonduktor tetap sangat kuat. Ini karena peran chip yang terus meningkat dalam membuat dunia lebih pintar, lebih efisien dan terhubung lebih baik.

Industri semikonduktor China memainkan peran utama dalam sektor teknologi negara tersebut, yang menyumbang hampir 30 persen dari PDB-nya. China yang bertujuan menjadi pemimpin global dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan komputasi kuantum membutuhkan pasokan semikonduktor yang tidak terputus untuk mencapai target tersebut.

Namun, negara tersebut menghadapi tekanan besar di bawah sanksi AS atas ekspor semikonduktor ke China. Tahun lalu AS memperkenalkan peningkatan pembatasan ekspor semikonduktor ke China untuk menghentikan kemajuannya dalam AI dan mengganggu kemajuannya dalam pembuatan chip. 

Pembatasan ini menghentikan perusahaan AS dan beberapa sekutunya seperti Belanda dan Jepang untuk menyediakan mesin, peralatan, personel, dan pengetahuan teknis kepada perusahaan China.

Sanksi dan pembatasan tambahan terhadap China telah memberikan dampak global, meskipun total penjualan meningkat, paruh kedua tahun 2022 melaporkan penurunan pendapatan secara bertahap. 

Penjualan kuartal keempat sebesar US$130,2 miliar adalah 14,7 persen lebih rendah dari pada periode yang sama tahun 2021 dan 7,7 persen lebih rendah dari pada kuartal ketiga tahun 2022. Penjualan global untuk Desember 2022 yakni US$43,4 miliar, turun 4,4 persen dibandingkan dengan November 2022. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])