Rosi Nurasjati Bantah Isu Ngotot Berangkat Sendiri ke SEA Games 2025 Meski Telah Dicoret sebagai Manajer Kickboxing

Rosi Nurasjati Bantah Isu Ngotot Berangkat Sendiri ke SEA Games 2025 Meski Telah Dicoret sebagai Manajer Kickboxing

Nusantaratv.com - 16 Desember 2025

Rosi Nurasjati (tengah) bersama para atlet Kickboxing Indonesia jelang keberangkatan ke luar negeri untuk pemusatan latihan menghadapi SEA Games 2025
Rosi Nurasjati (tengah) bersama para atlet Kickboxing Indonesia jelang keberangkatan ke luar negeri untuk pemusatan latihan menghadapi SEA Games 2025

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Manajer Kickboxing Indonesia Rosi Nurasjati secara tegas membantah isu yang menyebut dirinya ngotot berangkat secara mandiri ke SEA Games 2025 di Thailand meski telah dicoret oleh Pengurus Pusat Persatuan Kickboxing Indonesia (PP KBI). 

Isu tersebut beredar pasca Rosi Nurasjati diduga mengalami perlakuan tidak menyenangkan yang dilakukan petinggi WAKO Konfederasi Asia dan kepolisian Thailand di ajang SEA Games 2025. Di mana pada Sabtu (19/12/2025) di sekitar Hotel Lasantel Suvarnabhumi, Thailand, Rosi Nurasjati diperlakukan layaknya pelaku kriminal, dicegat dan hendak ditangkap oleh belasan polisi Thailand yang datang dengan mobil patroli, membawa senjata lengkap dan anjing pelacak. Rosi bahkan akan dibawa ke kantor polisi setempat dan paspornya hendak diminta paksa. Para petinggi WAKO Konfederasi Asia kemudian datang dan diduga mengintimidasi serta mengusir (mendeportasi) Rosi dari ajang SEA Games 2025 karena dianggap melakukan pelanggaran lantaran berada di sekitar venue Kickboxing. 

Menjawab isu tersebut Rosi Nurasjati membeberkan sederet fakta yang membuktikan dirinya masif terdaftar sebagai Manajer Tim Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025.

Rosi menegaskan ia ditunjuk secara resmi berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani Ketum PP KBI bernomor: Kep-65/PP. KBI/V/2025 tertanggal 2 Mei 2025. Selain itu Ketua Tim Review SEA Games 2025 Kemenpora Prof Yunyun Yundiana juga menegaskan jika Rosi masih sebagai Manajer Kickboxing Indonesia ke SEA Games 2025. 

"Saya diangkat dengan sebuah SK dari PP KBI. Ada yang bilang saya ngotot berangkat sendiri. Saya bukan ngotot. Saya punya bukti dari Ketua Tim Review prof Yunyun. Saya masih Manajer. Karena saya sudah bertanya," kata Rosi Nurasjati saat dihubungi Senin (15/12/2025). 

"Buktinya Tim Review Kemenpora tidak pernah membuat surat resmi yang menyatakan bahwa saya tidak lagi menjadi Manajer," imbuhnya. 

Ia menambahkan sampai hari ini PP KBI tidak pernah mengeluarkan surat resmi pencoretan dirinya sebagai Manajer Kickboxing Indonesia ke SEA Games 2025. 

Tuduhan Liar (Fitnah) WAKO Konfederasi Asia

Rosi menilai sanksi suspen (banned) yang dijatuhkan WAKO Konfederasi Asia kepada dirinya berbasis tuduhan-tuduhan liar yang mengarah ke fitnah. Karena tidak didasari bukti-bukti valid. 

Sanksi tersebut termuat dalam surat yang dikirimkan WAKO Konfederasi Asia kepada PP KBI pada 25 November 2025 lalu. WAKO Konfederasi Asia melarang Rosi terlibat dalam kegiatan Kickboxing SEA Games 2025. Dalam suratnya WAKO Konfederasi Asia membeberkan belasan tuduhan yang diklaim menjadi dasar menjatuhkan sanksi kepada Rosi Nurasjati dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Prestasi PP KBI. 

Dua diantara belasan tuduhan yang dialamatkan WAKO Konfederasi Asia kepada Rosi Nurasjati. Pertama Rosi Nurasjati dituduh mengganggu otoritas Kyrgistan saat memberangkatkan para atlet Kickboxing Indonesia melakukan pemusatan latihan (training camp) ke Kyrgistan. Kemudian WAKO Konfederasi Asia juga menuduh keberangkatan Rosi Nurasjati bersama para atlet untuk training camp di Uzbekistan adalah ilegal. 

Kedua, Rosi Nurasjati dituduh meng-capture dokumentasi zoom meeting dengan Presiden WAKO Konfederasi Asia Nasser Nassiri dan menyebarluaskannya di grup (WA grup). Rosi juga dituduh melakukan propaganda untuk melawan WAKO  Konfederasi Asia. 

Menurut Rosi tuduhan-tuduhan tersebut sangat tidak berdasar dan menjurus ke perbuatan fitnah. 

"Karena berangkat ke Kyrgistan dan Uzbekistan pakai surat izin dari Setneg. Izin Setneg itu akan keluar apabila PP KBI meminta kepada Kemenpora ingin memberangkatkan atlet. Maka kami meminta izin Setneg," bebernya 

"Nassiri mengatakan itu adalah kesalahan saya," tambahnya. 

Rosi menerangkan setiap kali menggunakan anggaran negara ada persyaratan khusus. Ada Undang-undang yang mengaturnya. 

"Harus ada invitation letter (surat undangan resmi). Kalau tidak ada invitation letter bagaimanapun dekatnya kita dengan Kyrgistan Uzbekistan. Anggaplah ke Malaysia yang dekat. Kalau tidak ada invitation letter menggunakan uang negara itu sudah pasti temuan," tuturnya.

"Jadi kalau itu dijadikan dasar untuk menyalahkan saya. Itu tidak mendasar," tandasnya. 

Rosi menambahkan program TC ke Kyrgistan merupakan tindaklanjut atas kontrak yang dibuat PP KBI dengan pelatih asal Kyrgistan. 

Terkait tuduhan Rosi menyebarluaskan dokumentasi zoom meeting dan melakukan propaganda untuk melawan WAKO Konfederasi Asia. 

"Disebarkan di grup mana. Propaganda apa? Mana buktinya?" tanyanya. 

Setelah jatuh sanksi dari WAKO Konfederasi Asia Rosi Nurasjati telah mengirim surat pada 27 November 2025 kepada Ketua Umum PP KBI yang berisi klarifikasi atas semua tuduhan-tuduhan yang dilontarkan WAKO Konfederasi Asia kepada Rosi Nurasjati. Sekaligus meminta agar Ketum PP KBI menyampaikan klarifikasi resmi Rosi Nurasjati kepada WAKO Konfederasi Asia. 

Bahkan Rosi Nurasjati juga telah melapor ke Komite Olimpiade Indonesia/NOC terkait sanksi dari WAKO Konfederasi Asia karena bisa menimbulkan persoalan di ajang SEA Games 2025. 

Kekhawatiran Rosi Nurasjati terbukti terjadi. Ia diduga diperlakukan secara tidak menyenangkan. Saat berada di area publik Rosi Nurasjati tiba-tiba dihadang polisi setempat dan akhirnya diusir (dideportasi) dari Thailand oleh WAKO Konfederasi Asia. 

Mirisnya Pelatih Kickboxing Indonesia Sadarmawati Icen Simbolon juga terkena imbasnya. ID Card nya sempat ditahan. WAKO Konfederasi Asia juga mengultimatum Rosi Nurasjati bahwa ID Card Icen Simbolon akan dikembalikan setelah Rosi Nurasjati meninggalkan Thailand. Jika tidak WAKO Konfederasi Asia diduga mengancam akan mendiskualifikasi atlet Kickboxing Indonesia dari ajang SEA Games 2025. 

Untuk memastikan bahwa Rosi Nurasjati telah memenuhi instruksi WAKO Konfederasi Asia, ia harus mengirimkan foto saat berada di bandara, imigrasi dan di dalam pesawat kepada pengurus organisasi tersebut. 

"Saya disuruh pulang. Kalau tidak pulang atlet akan didiskualifikasi," ungkap Rosi Nurasjati. 

Rosi Nurasjati menegaskan akan terus memerangi ketidakadilan yang dialaminya. 

"Bukan karena saya ingin jadi manajer atau wakil ketua umum. Tapi demi harkat dan martabat bangsa dan negara," tegasnya. 

Rosi Nurasjati menyayangkan perlakuan tidak menyenangkan dan ketidakadilan yang dialaminya di ajang SEA Games 2025 yang seharusnya menjunjungtinggi nilai-nilai luhur olahraga yaitu persahabatan. 

Ia berharap sebagai warga negara mendapat perlindungan hukum yang selayaknya. 

"Ada perlindungan hukum. Perlindungan hukum itu untuk siapa? Untuk semua warga negara Indonesia yang ada di luar negeri," harapnya. 

"Jangankan saya yang sudah jelas jelas membela bangsa dan negara itu lebih dari 30 tahun sebagai atlet dan pengurus olahraga. Sedangkan ke WNI saja diberikan perlakuan yang sama untuk perlindungan hukum. Masa saya tidak!" pungkasnya. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close