Nusantaratv.com - Nama Pino Jeffta Udayana Bahari tercatat sebagai satu-satunya petinju amatir Indonesia yang meraih medali emas di ajang Asian Games 1990 Beijing.
Bahkan, kala itu, putra pelatih tinju Daniel Bahari ini juga menjadi salah satu petinju idola di Tanah Air.
Dalam setiap penampilan, Pino, panggilan akrabnya, terlihat sangat garang dalam melepaskan pukulan. Sejak bel berbunyi, dia selalu memaksa lawan bertarung dalam jarak pendek dan siap melayani adu pukulan.
Namun, kegarangan Pino di atas ring sudah tidak terlihat lagi. Dia terlihat sangat sopan. Perubahan itu terjadi akibat kerasnya kehidupan yang harus dijalani Pino Bahari usai pandemi Covid-19 melanda.
Kini, Pino yang sudah tidak bisa mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan hanya mengandalkan profesi sebagai pelatih di sasana miliknya Cakti Bali harus banting stir dengan beralih profesi sebagai driver taxi online.
"Bisnis sasana tinju sepi setelah pandemi Covid-19. Penghasilan dari melatih tidak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena Bali daerah wisata jadi pekerjaaan yang cepat didapat jadi driver mobil online," kata ayah dua anak ini.
Saat tampil di atas ring, Pino boleh bangga selalu dielu-elukan pecinta tinju Indonesia. Namun, kebanggaan itu pupus sudah.
"Dulu, saya boleh bangga sebagai petinju yang sukses meraih emas Asian Games dan menembus Olimpiade. KIni, kebanggaan itu harus dikesampingkan demi memenuhi kebutuhan keluarga. Profesi saya kan sekarang sebagai driver taxi online yah harus berlaku sopan untuk melayani penumpang," kata Pino Bahari saat dihubungi Kamis,17 Agustus 2023 tepatnya HUT ke-78 Kemerdekaan Repubik Indonesia (RI).
Pino yang selama ini tinggal bersama mertua mengaku memulai profesi sebagai driver taxi online dengan mobil pinjaman dari saudaranya sejak November 2022. Penghasilan per hari Rp100.000 hingga Rp300.000 itulah untuk biaya kehidupan sehari-hari termasuk biaya sekolah kedua anaknya.
"Untung mobil itu dapat pinjaman dari saudara tanpa dipungut setoran. Jadi, saya bisa memanfaatkan penghasilan tersebut dengan maksimal. Sekarang anak pertama sudah lulus SMA dan ingin kuliah sedangkan anak kedua masih kelas 3 SD dan juga butuh biaya. Bingung juga," keluh Pino Bahari.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh