Nusantaratv.com-Pecatur junior putri Indonesi Laysa Latifah membuat kejutan dengan menaklukkan pecatur kawakan dari Vietnam, Grand Master Wanita (GMW) Thi Bao Thram Hoang pada babak kedua Asian Zone 3.3 Chess Championship 2023 yang berlangsung di Hotel Century Park Senayan Jakarta, Minggu (7/5/2023) malam.
Memegang buah putih, Laysa yang memiliki elo rating 2017 sukses merubuhkan Raja Thi Bao Thram Hoang yang mengantongi rating 2277.
Thi Bao Thram Hoang yang berusia 36 tahun merupakan salah satu pecatur putri terbaik Vietnam. Dia adalah pemenang Kejuaraan Catur Wanita Vietnam dua kali, pemenang emas tim Kejuaraan Catur Wanita Asia, dan peraih medali individu Kejuaraan Catur Tim Wanita Dunia dua kali.
Pada puncak permainannya 2017 lalu, Thi Bao Thram Hoang pernah mencapai elo rating 2410.
Namun rekor mentereng yang ditorehkan Thi Bao Thram Hoang tak membuat nyali Laysa Latifah ciut. Gadis 17 tahun kelahiran Jakarta 11 Januari 2006 ini memang sedang on-fire. Pekan lalu, bersama duetnya pecatu putra Fide Master (MF) Aditya Bagus Arfan, Laysa Latifah sukses membawa Tim Indonesia jadi juara Kejuaraan Catur Asia U-18 Berpasangan 2023.
Adik kandung Master Internasional Wanita (MIW) Ummi Fisabilillah ini telah meraih norma pertama gelar MIW.
Berkat kemenangan dari Thi Bao Thram Hoang, Laysa Latifah memimpin klasemen sementara kelompok putri Asian Zone 3.3 Chess Championship 2023 dengan mengemas 2 poin hasil dari dua kali menang dari dua babak yang telah dimainkan. Diikuti seniornya GMW Irene Kharisma Sukandar di urutan kedua dengan 2 poin dan pecatur Vietnam Thi Kim Phung Vo di tempat ketiga juga dengan 2 poin.
Gilbert Elroy Tarigan
Tak hanya Laysa Latifah yang sukses membuat kejutan, pecatur putra Master Internasional (MI) Gilbert Elroy Tarigan (elo rating 2384) juga berhasil bikin kejutan dengan menahan remis unggulan pertama kelompok Open/Putra Asian Zone 3.3 Chess Championship 2023 yakni Grand Master (GM) Tin Jingyao (2576) dari Singapura.
Memegang buah putih Gilbert sebenarnya sudah unggul waktu 20 menit lebih atas Jingyao. Namun sayangnya ia gagal memaksimal keunggulan tersebut menjadi kemenangan. Gilbert harus puas dengan hasil remis dan berbagi angka 0,5 dengan Jingyao.
“Kecewa saya tak bisa memaksimalkan kesempatan menang dengan memegang buah putih. Apalagi saya juga sudah unggul waktu. Ya tapi inilah permainan catur, unggulan waktu bukan berarti otomatis akan menang,” kata Gilbert usai pertandingan.
“Saya dan lawan sama-sama tidak berbuat salah dengan menjalankan teori sejak awal. Saya tidak berani keluar dari teori ketika sudah unggul waktu untuk mencari kemenangan. Ini menjadi pelajaran berharga buat saya, seharusnya berani mencoba keluar dari teori untuk bersaha mendapatkan kemenangan. Dan saya harus akui lawan sungguh cermat hampir tak pernah membuat kesalahan langkah,” imbuhnya.
Tambahan 0,5 poin dari hasil remis ini membawa Gilbert Elroy Tarigan menempati urutan ketiga klasemen sementara kelompok Open/Putra Asian Zone 3.3 Chess Championship 2023 dengan mengemas 1,5 poin hasil dari satu kali menang dan satu kali remis dari dua babak yang sudah dimainkan.
Puncak klasemen diduduki pecatur Vietnam GM Tuan Minh Le dengan 2 poin disusul GM Susanto Megaranto di urutan kedua dengan 2 poin.
Hari ini, Senin (8/5/2023) akan melanjutkan perjuangannya di ajang
Asian Zone 3.3 Chess Championship 2023 yang merupakan ajang seleksi perebutan tiket ke Piala Dunia 2023 di Baku, Azerbaijan.
Berbeda dengan hari pertama dan hari kedua, hari ini atau hari ketiga akan menggelar dua babak yakni babak 3 yang diadakan pagi hari mulai pukul 9.00 WIB dan babak ke-4 pada sore hari ini mulai pukul 16.30 WIB.
Sesuai hasil pairing (undian) pada babak ketiga kelompok Putri, Laysa Latifah 2017 akan berhadapan dengan pecatur kuat Mongolia Mi-GMW Batkhuyag Munguntuul 2408.
Sementara MI-GMW Irene Kharisma Sukandar 2390 melawan pecatur Vietnam GMW Kim Phung Thi Vo 2351.
Dalam laga babak ketiga, Laysa dan Irene akan memainkan buah hitam.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh