Siapa Hili? Pria yang Berhasil Tangkap Buaya Berkalung Ban di Palu

Nusantaratv.com - 08 Februari 2022

Buaya berkalung ban di Palu berhasil diselamatkan/ist
Buaya berkalung ban di Palu berhasil diselamatkan/ist

Penulis: Andi Faisal

Nusantaratv.com-Setelah kurang lebih enam tahun upaya penyelamatan terhadap seekor buaya yang lehernya terperangkap ban atau populer dengan sebutan Buaya Berkalung Ban di Palu, Sulawesi Tengah akhirnya berhasil dilakukan. 

Buaya tersebut berhasil dibebaskan dari ban yang membelenggu lehernya selama bertahun-tahun pada Senin (7/2/2022) malam. 

Dan sosok yang menjadi 'pahlawan' penyelamat Buaya Berkalung Ban itu adalah seorang pria bernama Hili. Sontak nama Hili menjadi perbincangan publik. 

Perjuangan Hili untuk menangkap Buaya Berkalung Ban tidaklah mudah. Namun berkat kegigihannya untuk menyelamatkan reptil raksasa itu dari perangkap ban selama bertahun-tahun ia akhirnya berhasil hewan tersebut. 

Penangkapan Buaya Berkalung Ban itu belokasi di Jembatan II Kelurahan Tatura Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Seperti diberitakan, Buaya Berkalung Ban sempat viral pada 2016. Banyak orang yang sudah mencoba menangkap  buaya berkalung ban tersebut. Namun belum membuahkan hasil.

Padahal yang turun tangan untuk menyelamatkan buaya berkalung ban di Palu bukan main-main. Mereka adalah sosok-sosok yang sudah teruji dan mumpuni dalam upaya penyelamatan hewan. 

Ada Panji Petualang, dua pakar pemerhati buaya dari Australia, Matt Wright dan Christ Willson, hingga terakhir Foresst Galante dan Tim Discovery Channel.

Sayangnya perjuangan mereka untuk menyelamatkan buaya berkalung ban, gagal. 

Hili

Dan betapa terkejutnya masyarakat ketika mendengar kabar Hili berhasil menangkap buaya berkalung ban tersebut. 

Warga sampai menyebut pria asal Sragen, Jawa Tengah itu lebih hebat daripada Panji Petualang karena berhasil melepas ban yang melilit buaya itu.

Hili ternyata baru sekitar 4 bulan tinggal di Kota Palu.

"Disini (Kota Palu) sekitar baru 4 bulan," ungkap Tili.

Saat diminta untuk menceritakan perjuangannya dalam menangkap buaya berkalung bang. Ia menuturkan dirinya sudah tiga pekan mencoba menangkap buaya itu.

Untuk memancing buaya berkalung ban itu, setiap sore, Hili yang berusia 35 tahun memasang umpan yang terikat tali ke sungai sekitar.

Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil dimakan.

Untuk melakukan penangkapan buaya berkalung ban itu, Hili mengaku harus merogoh kocek sendiri. 

Untuk membeli umpan seperti ayam, burung merpati dan bebek untuk memancing buaya tersebut.


"Habis uang sekitar Rp 4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati," ungkapnya.

Selain umpan, sambung Hili, untuk bisa menangkap buaya berkalung ban itu dia juga harus membeli tali sepanjang 300 meter.

Namun tali itu tinggal 100 meter karena sisanya dicuri orang.  

"Saya jeratnya pakai tali kapal karena tidak ada modal makanya saya sambung-sambung saja," tutur Hili.

"Saya kan modal sendiri, uang Rp 4 juta saya jalankan disini," pungkasnya.

Sebelum menangkap buaya berkalung ban, beber Hili, ia terlebih dahulu menangkap anak buaya itu. 

"Anaknya buaya ini saya tangkap disana (tengah sungai, red) pakai perahu rakitan saya, Sudah 4 hari saya tangkap anaknya buaya ini," ungkap Tili, Selasa (8/2/2022).

Hili mengatakan alasannya melakukan penyelamatan terhadap buaya berkalung ban lantaran tidak tega melihat binatang terbelenggu ban selama bertahun-tahun.

"Saya memang tidak suka ada binatang terikat-ikat saya tidak suka dari dulu, biar ular saya kase lepas," tukasnya.

"Ini kemauannya saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," imbuhnya. (dari berbagai sumber)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])