Nusantaratv.com - Penjualan Mercedes-Benz turun tajam pada kuartal kedua (Q2) 2022.
Hal ini dikarenakan masalah pasokan dan pembatasan wilayah terkait virus corona (Covid-19) di China. Produsen mobil Jerman itu mengirimkan 490 ribu mobil penumpang pada periode April hingga Juni 2022, atau turun 16 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Untuk paruh pertama 2022, divisi Cars mengalami penurunan penjualan sebesar 16 persen, dengan total 998.000 pengiriman. Penurunan penjualan paling parah pada Q2 2022 terjadi di China yang merupakan pasar terpenting bagi Mercedes-benz.
Di Negeri Tirai Bambu itu, penjualan turun 25 persen menjadi 163.700 unit kendaraan. Penjualan di kawasan Asia pada Q2 2022 turun 20 persen, sementara penjualan di Eropa turun 10 persen dan Amerika turun 3 persen.
Namun demikian, juru bicara perusahaan mengatakan Mercedes-Benz tetap memprediksi penjualan tahun 2022 akan mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun lalu.
"Meskipun ada kekhawatiran tentang kenaikan inflasi, permintaan pelanggan tetap tinggi," kata Direktur Penjualan Mercedes-Benz, Britta Seeger, seperti dilaporkan Reuters, Senin (11/7/2022).
Model mewah khususnya, seperti Maybach dan mobil listrik dalam seri EQ, disebutkan Seeger menjadi model yang sangat populer. Sementara itu, bisnis Mercedes-Benz Vans yang lebih kecil tetap di bawah capaian tahun lalu dengan penjualan 100 ribu unit di seluruh dunia pada Q2 2022.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh