Formula E Kembali Menunda Debut Pengisian Daya 600kW 'Attack Charge' di Tengah Balapan

Nusantaratv.com-Formula E kembali menunda rencana untuk memperkenalkan sistem pengisian daya sebesar 600 Kilowatt di tengah balapan yang disebut “Attack Charge” pada balapan akhir pekan ini di Misano, Italia.

Padahal rencana tersebut telah dirancang beberapa tahun. Tujuannya untuk mendemonstrasikan teknologi pengisian cepat.

Sejak pertama kali digelar di Beijing, China pada 2014 silam, saat mobil yang ditungganginya kehabisan daya para pembalap Formula E terpaksa  berpindah dari satu mobil ke mobil lain dengan baterai yang terisi penuh. 

Formula E menggunakan sistem ini karena akan terlalu sulit untuk mengatur pengisian daya atau pertukaran baterai di tengah balapan, jadi mereka hanya memindahkan pengemudi dari satu mobil ke mobil lainnya.

Sistem pertukaran mobil tersebut dihilangkan pada mobil Gen2 pada tahun 2018, dan mobil Gen3 yang lebih cepat dan lebih ringan yang mulai beroperasi musim lalu. Kemajuan ini menjanjikan kemampuan pengisian cepat di tengah balapan.

Namun pengisian daya di tengah balapan terpaksa ditunda musim lalu karena masalah dalam membangun peralatan yang diperlukan untuk kecepatan pengisian daya yang tinggi. Semula direncanakan bakal diterapkan di awal musim, lalu pertengahan musim, lalu akhir musim. Namun rencana tersebut tak kunjung terealisasi dan lagi-lagi harus diundur ke musim berikutnya.

Pada awal musim ini, Formula E berencana memperkenalkan Attack Charge pada pertengahan musim di Misano, Italia, awal dari “leg Eropa” musim ini. Tetapi masalah muncul dalam pengujian pramusim dan pertengahan musim.

Jadi sekarang, Formula E menunda penerapan Attack Charge tanpa batas waktu karena terus menguji dan memastikan bahwa sistem bekerja tanpa cacat, mengutip electrek.co, Jumat (12/4/2024)..

Sampai saat itu tiba, balapan akan dilanjutkan dengan sistem “Attack Charge” saat ini, di mana pembalap mendapatkan peningkatan tenaga selama beberapa menit sepanjang balapan untuk membantu tim. Selanjutnya “pengisian serangan”, mode tersebut akan diganti dengan pit stop yang diperlukan untuk membuka akses ke ledakan daya tambahan  dengan pit stop menambahkan sekitar 4kWh, atau ~10% dari kapasitas paket, hanya dalam 30 detik.

Formula E juga melihat potensi penerapan pengisian daya mobil listrik yang mengaspal di jalan raya ke tengah balapan. Karena 600kW lebih cepat daripada daya yang dapat diisi oleh kendaraan konsumen saat ini. 

Jika pengujian terhadap sistem ini dapat membantu meningkatkan kecepatan atau keandalan pengisian daya, atau mungkin mempermudah pemasangan sistem pengisian cepat (karena sistem Formula E bersifat sementara, dipasang pada saat balapan akhir pekan), ini bisa menjadi keuntungan. untuk pengemudi mobil listrik di mana pun.

Utamanya, mereka ingin memastikan bahwa sistem tersebut cukup andal untuk digunakan dalam balapan di mana kondisinya bisa sulit dan kegagalan dapat menyebabkan persaingan tidak sehat jika terjadi pada waktu yang salah.

Jakarta Absen

Formula E musim 2024 telah melewati sepertiga Musim 10 dengan perjalanan pertama ke Pantai Adriatik Italia dan Sirkuit Dunia Misano untuk Misano E-Prix putaran 6 & 7 double-header pada 13-14 April. 

Namun dipastikan Jakarta yang sempat dua kali menggelar balapan mobil listrik bergengsi tersebut pada 2022 dan 2023 bakal absen di musim 2024. 

Pada 2023 lalu, Direktur Utama JakPro Iwan Takwin mengungkapkan ada berbagai aspek yang dipertimbangkan sehingga memutuskan tidak menggelar balapan Formula E di musim 2024, termasuk efektivitas penyelenggaraan Formula E saat Pemilu 2024.

Meski demikian PT Jakarta Propertindo (JakPro) masih terus melakukannkomunikasi intensif bersama Formula E Operation (FEO).

"JakPro saat ini tengah melalui beberapa tahapan komunikasi dan koordinasi secara intensif bersama FEO terkait perubahan jadwal penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Balap Mobil Listrik Formula E di Jakarta," kata Direktur Utama JakPro Iwan Takwin dalam keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).