Nusantaratv.com - Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengajak pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Provinsi Kepulauan Riau membantu pemerintah kota mengatasi stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
"Mari sama-sama, bantu pemerintah menangani kasus stunting," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota yang diterima di Batam, Senin.
Dia menekankan pentingnya penanggulangan stunting dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas pada 2045, upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada usia yang ke-100 tahun.
Upaya memajukan negara membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, anak-anak harus dipastikan bebas dari stunting.
Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak serta menimbulkan dampak jangka panjang berupa rendahnya kemampuan belajar, rendahnya produktivitas, dan risiko serangan penyakit kronis.
Angka kasus stunting di Kota Batam sudah menurun dari 17,5 persen pada 2021 menjadi 15,2 persen pada 2022 menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Berdasarkan data Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPBGM), angka kasus stunting di Kota Batam menurun dari 7,21 persen pada 2020 menjadi 6,02 persen pada 2021 dan turun lagi menjadi 2,4 persen pada 2022(Ant)




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh