Vladimir Putin Bersumpah Siap Lanjutkan Perang di Ukraina Timur

Nusantaratv.com - 14 April 2022

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah untuk melanjutkan serangan berdarahnya di Ukraina hingga keinginannya tercapai.

Pasukan Rusia bersiap untuk serangan besar di Donbas, tempat separatis sekutu Rusia dan pasukan Ukraina bertempur sejak 2014. Dikutip dari The Associated Press (AP), Kamis (14/4/2022), Putin bersikeras kampanye itu berjalan sesuai rencana meskipun penarikan besar-besaran dan kerugian yang signifikan.

Pasukan Rusia yang gagal menuju ibu kota, Kiev, kini fokus di wilayah timur Donbas. Di sana, Ukraina menyatakan sedang menyelidiki klaim jika zat beracun telah dijatuhkan pada pasukannya. 

Tidak jelas apa substansinya, tetapi pejabat Barat memperingatkan jika setiap penggunaan senjata kimia oleh Rusia akan menjadi eskalasi serius dari perang yang sudah menghancurkan.

Rusia menginvasi pada 24 Februari dengan tujuan, menurut pejabat Barat, merebut Kiev, menggulingkan pemerintah, dan memasang rezim yang bersahabat dengan Moskow. Dalam enam pekan sejak, invasi darat terhenti dan pasukan Rusia berpotensi kehilangan ribuan pejuang dan dituduh membunuh warga sipil dan kekejaman lainnya. 

Pada Selasa (12/4/2022), Putin mengatakan Moskwa 'tidak punya pilihan lain' dan invasi tersebut bertujuan untuk melindungi orang-orang di bagian timur Ukraina dan untuk 'memastikan keamanan Rusia sendiri'. Dia bersumpah itu akan berlanjut sampai selesai sepenuhnya dan pemenuhan tugas yang telah ditetapkan.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan saat ini para ahli berupaya untuk menentukan apa substansinya. Dia juga meminta dunia untuk bereaksi. "Bukti kekejaman tidak manusiawi terhadap perempuan dan anak-anak di Bucha dan pinggiran kota lain di Kiev terus muncul, termasuk dugaan pemerkosaan," ungkapnya.

"Tidak semua pemerkosa berantai mencapai kekejaman tentara Rusia," tambah Zelenskyy.

Di Mariupol, kota pelabuhan strategis di Donbas, resimen Ukraina yang membela pabrik baja menuduh jika sebuah pesawat tak berawak menjatuhkan zat beracun ke kota itu.

Pernyataan Resimen Azov, kelompok sayap kanan yang sekarang menjadi bagian dari militer Ukraina, tidak dapat diverifikasi secara independen. Resimen menunjukkan tidak ada cedera serius.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])