Viral Dokter RSUD Lombok Hilang Saat Mancing di Laut

Nusantaratv.com - 24 April 2024

Dokter RSUD Praya hilang saat memancing di perairan Pantai Lancing - tangkapan layar tiktok
Dokter RSUD Praya hilang saat memancing di perairan Pantai Lancing - tangkapan layar tiktok

Penulis: Alber Laia | Editor: Tasya Paramitha

Nusantaratv.com - Setelah tujuh hari pencarian yang tak membuahkan hasil, Tim SAR gabungan di Lombok Tengah akhirnya menghentikan operasi pencarian dr. Lalu Wisnu Aditya Wardana, pada Selasa, (23/4/2024) sore.

Hal ini diketahui dari unggahan akun media sosial tiktok @jacky.andara, pada Rabu, (24/4/2024).

Dokter RSUD Praya itu hilang saat memancing di perairan Pantai Lancing, Dusun Tampah, Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, pada Rabu (17/4/2024).

Menurut informasi yang di dapat pada saat dr. Wisnu memancing, terdapat tiga orang di dalam perahu. Beruntung, dua orang lainnya itu berhasil diselamatkan oleh nelayan yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian.

Sedangkan dr. Wisnu sendiri masih belum ditemukan hingga operasi pencarian dihentikan pada tanggal 23 April 2024. 

@jacky.andara –Tim SAR gabungan menutup operasi pencarian dr. Lalu Wisnu Aditya Wardana, Selasa (23/4/2024) sore. Hingga hari ketujuh, pencarian Dokter RSUD Praya yang hilang saat mancing ikan di perairan Pantai Lancing, Dusun Tampah, Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Rabu (17/4/2024) itu belum juga membuahkan hasil. Sesuai SOP, pencarian dihentikan setelah tujuh hari pencarian. “Hasil briefing malam ini (23/4/2024) tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Tagana, dan lain-lain bersama keluarga korban bahwa tim SAR menghentikan pencarian korban sesuai SOP pencarian yaitu selama 7 hari,” isi laporan briefing yang diterima Radar Lombok dan dibenarkan oleh Humas SAR Mataram. Kendati pencarian dihentikan, tim SAR akan melakukan pemantauan selama 2 hari sesuai SOP. Pihak korban menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim yang telah berjuang mencari korban. Keluarga juga memahami SOP yang telah ditetapkan pemerintah. Keluarga korban akan terus mencari korban sampai batas waktu yang belum ditentukan. Diketahui, dokter asal Desa Kateng Pendem, Kecamatan Praya Barat ini hilang saat sampan yang ditumpanginya terbalik diterjang gelombang. Saat memancing, ada tiga orang dalam perahu. Dua orang berhasil diselamatkan oleh nelayan yang melintas di sekitar lokasi kejadian. Pencarian menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB). Juga dikerahkan tambahan personel dan peralatan dengan harapan meningkatkan proses pencarian. Juga digunakan drone untuk melakukan pencarian melalui udara. Turut melibatkan unsur dari TNI, Polri, BPBD, nelayan, warga setempat, pihak keluarga, dan lainnya. #Mataramnow #beritamataram #beritalombok #kotamataram #drwisnu #pantailancing #fishordie ♬ bunyi asal - Sis_Azlina78 - Sis_Azlina78🇵🇸🍉

Penghentian operasi pencarian ini dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian yang berlaku, yaitu setelah maksimal 7 hari pencarian. 

Hal tersebut disampaikan dalam briefing malam Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Tagana, dan pihak keluarga korban.

"Hasil briefing malam ini (23/4/2024) tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Tagana, dan lain-lain bersama keluarga korban bahwa tim SAR menghentikan pencarian korban sesuai SOP pencarian yaitu selama 7 hari," demikian isi laporan briefing SAR Mataram.

Meskipun operasi pencarian telah dihentikan, Tim SAR tetap akan melakukan pemantauan selama 2 hari ke depan, sesuai dengan SOP yang berlaku. 

Pihak keluarga korban menyampaikan rasa terima kasih kepada tim yang telah berupaya keras dalam pencarian dr. Wisnu. Mereka juga menyatakan memahami SOP yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pencarian dr. Wisnu melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, BPBD, TNI, Polri, nelayan, dan masyarakat setempat. Operasi pencarian dilakukan dengan berbagai metode, seperti penyisiran darat, laut, dan udara. Tim SAR juga menggunakan drone thermal untuk membantu pencarian.

Hingga hari ketujuh, dr. Wisnu masih belum ditemukan. Keluarga berharap agar jasadnya dapat segera ditemukan sehingga mereka dapat mengikhlaskannya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])