Nusantaratv.com - Universitas Andalas (Unand) Padang memberikan pembekalan pada calon wisudawan agar memiliki wawasan terhadap kondisi pasar kerja yang akan dimasuki setelah lulus dari perguruan tinggi.
"Pembekalan ini untuk memberikan gambaran kepada calon wisudawan bagaimana kondisi dunia kerja yang akan segera mereka hadapi, apa yang perlu dipersiapkan agar cepat terserap dunia kerja," kata Ketua Tracer Study Unand, Robby Jannathan di Padang, Rabu.
Dalam pembekalan tersebut dihadirkan sejumlah pemateri dari perusahaan dan alumni Unand yang telah menduduki berbagai posisi penting di perusahaan multinasional.
Mereka memberikan gambaran tentang kapasitas calon tenaga kerja yang dibutuhkan dan diinginkan oleh perusahaan-perusahaan besar dan langkah-langkah apa yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Robby menyebut berdasarkan data yang dikumpulkan pada 2021 dari 4.562 orang lulusan Unand, ada beberapa kendala yang dihadapi mahasiswa yang baru lulus dan akan masuk dunia kerja.
Kendala terbesar itu adalah tidak adanya pengalaman kerja yang dimiliki sehingga sulit bersaing. Kemudian tidak adanya sertifikat keahlian untuk membuktikan kapasitas diri dan kurangnya kemampuan bahasa Inggris dan bahasa asing lain.
Kendala lain diantaranya kurangnya wawasan tentang kebutuhan dan keinginan perusahaan sehingga tidak bisa mengukur apakah kapasitas diri mencukupi untuk memenuhi keinginan perusahaan tersebut.
Lalu kurangnya kemampuan komunikasi dan kesulitan untuk membuat curriculum vitae juga menjadi kendala untuk memasuki dunia kerja.
"Kita memberikan gambaran tentang kendala ini dan bagaimana solusi yang harus disiapkan agar wisudawan segera masuk dunia kerja secepatnya," katanya.
Kepala Seksi Pengembangan Karir Konseling dan Tracer Study Unand, Lina Repita menyebutkan sejak 2022 seluruh calon wisudawan Unand diwajibkan untuk mengikuti pembekalan tersebut.
"Sebelumnya Unand sebenarnya juga sudah memberikan pembekalan yang sama, tapi sifatnya opsional. Calon wisudawan boleh mengikuti, boleh tidak. Tapi karena dilihat manfaatnya sangat besar, maka mulai 2022 kegiatan itu diwajibkan," katanya.
"Hari ini untuk sesi pertama sekitar 600 orang dari berbagai fakultas mengikuti pembekalan ini, sesi kedua nanti juga akan diikuti oleh 600-an peserta," ujarnya.
Ia menyebut pembekalan yang diberikan itu tidak saja memberikan keuntungan kepada calon wisudawan yang bisa menambah wawasan terhadap kondisi pasar kerja, tetapi juga memiliki manfaat untuk universitas.
Salah satu parameter Kemendikbud dalam pemeringkatan Perguruan Tinggi adalah lulusan harus dapat pekerjaan paling lambat enam bulan setelah wisuda dengan gaji minimal 1,2 kali besaran Upah Minimum Regional (UMR) atau paling lambat satu tahun setelah wisuda melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
"Kita berharap pembekalan ini bisa membantu wisudawan agar secepatnya dapat pekerjaan sehingga membantu pula terhadap pemeringkatan Unand secara nasional," katanya.(Ant)




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh