Ujian Profesi Advokat DPN Peradi 2023 Serentak di 43 Kota Diikuti 3585 Peserta, Terapkan Sistem Zero KKN dan Transparansi

Ujian Profesi Advokat DPN Peradi 2023 Serentak di 43 Kota Diikuti 3585 Peserta, Terapkan Sistem Zero KKN dan Transparansi

Nusantaratv.com - 17 Juni 2023

Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI) yang dipimpin Ketua Umum Prof. Dr. Otto Hasibuan S.H., M.M kembali menggelar Ujian Profesi Advokat (UPA) 2023. 
Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI) yang dipimpin Ketua Umum Prof. Dr. Otto Hasibuan S.H., M.M kembali menggelar Ujian Profesi Advokat (UPA) 2023. 

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI) yang dipimpin Ketua Umum Prof. Dr. Otto Hasibuan S.H., M.M kembali menggelar Ujian Profesi Advokat (UPA) 2023. 

UPA 2023 DPN Peradi disambut antusias oleh para peserta di seluruh Indonesia. UPA kali ini diadakan serentak di 43 kota di Tanah Air dan diikuti sebanyak 3585 peserta. 

Otto Hasibuan memantau langsung jalannya UPA 2023 di Jakarta yang diselenggarakan di Gedung A, B dan C Universitas Tarumanagara (Untar), Jakarta Barat, pada Sabtu (17/6/2023). UPA Peradi di Jakarta menjadi UPA dengan peserta terbanyak mencapai 1032 peserta. 

Turut hadir mendampingi Otto Hasibuan, antara lain, Ketua Dewan Pembina Julius Rizaldi, Bendahara Umum Nyana Wangsa, Ketua Dewan Kehormatan H.Adardam Achyar, Ketua Komisi Pengawas Saud Usman Nasution serta dari jajaran Panitia Ujian Profesi Advokat (Pupa) Peradi 2023 yang bertugas di DKI Jakarta yaitu R.Dwiyanto Prihartono (Ketua Panitia dan Ketua Harian DPN Peradi) dan Anitha DJ. Puspokusumo (Bendahara Pupa) serta anggota PUPA yaitu Zul Armain Aziz,  H. Sutrisno, Freddy Simatupang dan Riri Purbasari Dewi

Saat memberikan sambutan kala memantau pelaksanaan ujian di salah satu ruangan di Kampus Untar, Otto Hasibuan sempat bertanya kepada para peserta mengenai materi soal UPA yang diberikan. 

"Mana yang lebih sulit? Soal-soal yang pilihan ganda atau yang esai?" tanyanya. 

"Soal-soal yang esai Pak," jawab para peserta serempak. 

Mendengar jawaban para peserta, Otto Hasibuan menyampaikan DPN Peradi memang menerapkan sistem yang ketat dalam UPA kali ini tapi bukan bermaksud menyusahkan peserta. 

"Saya doakan semoga kalian lulus semua," ujarnya yang langsung disambut applaus oleh seluruh peserta. 

 

Animo Peserta UPA Peradi Semakin Meningkat 

Usai memantau pelaksanaan UPA Peradi 2023, dalam sesi wawancara dengan awak media Otto Hasibuan menjelaskan DPN Peradi rutin setiap tahun menyelenggarakan Ujian Profesi Advokat. Dan animo para peserta di seluruh Tanah Air terus meningkat untuk mengikuti UPA yang digelar Peradi. 

"Sebagaimana biasanya setiap tahun kita menyelenggarakan Ujian Profesi Advokat. Dan permintaan agar DPN Peradi mengadakan UPA banyak sekali," kata Otto Hasibuan. 

"Kali ini kami mengadakan UPA serentak di 43 Kota di seluruh Indonesia," imbuhnya. 

Otto menjelaskan DPN Peradi menyelenggarakan UPA 2023 di 43 kota sebenarnya bertujuan membantu para peserta agar tidak berat dalam hal biaya, waktu dan sebagainya. 

"Kalau sampai harus berangkat ke Jakarta, kasihan mereka.yang dari daerah. Jadi kita buat di 43 kota. Pesertanya ada 3585 orang," paparnya. 

Otto lebih lanjut mengatakan pihaknya berharap meskipun ujiannya menerapkan sistem yang ketat namun hal itu tak bermaksud menyusahkan peserta.

"Siapa yang lulus, itu semuanya betul-betul zero KKN," tandasnya. 

Otto mengaku senang karena meskipun menerapkan sistem yang ketat, peminat UPA Peradi tetap luar biasa. Terbukti, jumlah peserta yang mengikuti UPA Peradi mencapai hampir 10 ribu orang setiap tahun. 

"Hampir 10 ribu Sarjana Hukum di seluruh Indonesia mengikuti UPA yang kita adakan setiap tahun," tuturnya.  

"Walaupun tidak semuanya lulus. Tapi ada juga yang sampai 5 kali tidak lulus masih tetap bersemangat mengikuti UPA Peradi," imbuhnya.  

Otto bersyukur karena sekarang ini ada kemajuan dalam hal tingkat kelulusan UPA Peradi. 

"Sekarang ini ada kemajuan. Mungkin karena para peserta lebih serius. Jadi kelulusan mulai meningkat sekarang," ungkapnya. 

Otto menyebut tingkat kelulusan naik signifikan terhitung sejak pelaksanaan UPA Peradi pada 2005 lalu. 

"Bayangkan saja mulai tahun 2005 itu, kita meluluskan 10%. Kemudian tahun berikutnya naik menjadi 15% sampai 30% dan stuck di 52%," bebernya. 

"Tapi sekarang sudah mulai ada kenaikan. Mungkin karena mereka sudah menguasai ilmunya lebih baik," tambahnya. 

Zero KKN dan Transparan

Otto menekankan kenapa dirinya mengatakan UPA Peradi tahun ini Zero KKN.  

"Pelaksanaan ujian ini diselenggarakan oleh pihak ketiga. Jadi ada outsourcing yang menyiapkan ujian ini. Semua pengurus Peradi sendiri tidak ada yang mengetahui soal-soal yang diberikan kepada peserta. Kecuali Panitianya dan saya," papar Otto Hasibuan. 

"Dan boleh dikatakan ini Zero KKN karena semua yang lulus ini transparan semua. Soal-soal yang menjadi materi ujian dikirimkan ke outsourcing. Kemudian pihak outsourcing yang memilih soal-soal itu. Katakanlah dikirim 1000 soal lalu dipilih 100 soal oleh outsourcing. Nah, yang 100 soal ini yang mana kita tidak tahu. Termasuk siapa yang membuat soalnya kita tidak tahu. Setelah soalnya keluar dalam ujian baru kita tahu siapa yang membuat soalnya. Supaya bisa memberikan nilai nanti," tambanya.

Otto menegaskan hal itu harus tetap konsisten dilakukan demi meningkatkan kualitas advokat di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close