Tuding Rusia Lakukan 'Kejahatan Perang' di Ukraina, Jerman Pertimbangkan Sanksi yang Lebih Keras

Nusantaratv.com - Jerman menuduh Rusia melakukan 'kejahatan perang' di Ukraina, menyusul laporan kekejaman di kota Bucha dekat Kiev. 

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan puluhan warga sipil, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua, termasuk di antara mereka yang tewas di kota itu.

"Membunuh warga sipil adalah kejahatan perang. Kita harus tanpa henti menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Rusia ini," kata Scholz dalam konferensi pers di Berlin, dikutip dari Anadolu Agency, Senin (4/4/2022).

Scholz juga mengisyaratkan Jerman bakal mempertimbangkan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia, menyusul laporan terbaru dari Ukraina. "Dengan sekutu kami, kami akan memutuskan tindakan lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan," lanjutnya.

Dia juga berjanji untuk terus memasok senjata ke Ukraina. Scholz memperbarui seruannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera menghentikan semua operasi militer khusus di Ukraina dan menarik pasukan Rusia dari negara itu.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta organisasi internasional untuk mengirim ahli mereka ke negara itu sesegera mungkin untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia membantah jika pasukannya membunuh warga sipil saat menarik diri dari kota-kota dekat Kiev.

Perang Rusia melawan Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kecaman dari dunia internasional. Bahkan Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS), dan Inggris, telah menjatuhkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.