Santer Isu akan Di-Kickout, Presiden Rusia Vladimir Putin Bakal Hadiri KTT G20 di Indonesia

Nusantaratv.com - 23 Maret 2022

Presiden Rusia Vladimir Putin/ist
Presiden Rusia Vladimir Putin/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Rusia harus menanggung konsekuensi besar akibat tindakannya menginvasi Ukraina. Sejumlah sanksi dijatuhkan berbagai organisasi internasional kepada Negara Beruang Merah. Salah satunya adalah seruan dari beberapa anggota G20 untuk mengeluarkan Rusia dari kelompok tersebut. 

Guna mengantisipasi seruan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud menghadiri KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali pada 30-31 Oktober 2022 mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Duta Besar (Dubes) Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobyova, pada Rabu (23/3/2022).

"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," kata Lyudmila Vorobyova.

Kabarnya, AS dan sekutu Baratnya sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 atas invasinya ke Ukraina. Hal tersebut diungkap oleh sejumlah sumber yang terlibat dalam diskusi "pemecatan" Rusia dari keanggotaan G20. 

Tetapi, setiap usulan untuk mengeluarkan Rusia kemungkinan akan secara langsung diveto oleh sejumlah negara dalam G20 seperti China, India, dan Arab Saudi. Sejauh ini, Rusia telah menghadapi serangkaian sanksi internasional yang dipimpin oleh Barat yang bertujuan untuk mengucilkannya dari perekonomian global. Salah satu sanksi itu secara khusus menutupnya dari sistem bank global SWIFT dan membatasi transaksi oleh bank sentralnya.

Baca juga: Intelijen Ukraina: Elit Rusia Rencanakan Pembunuhan Vladimir Putin, Penggantinya Sudah Disiapkan

“Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G20,” kata sumber senior dari kelompok G7. 

“Jika Rusia tetap menjadi anggota (G20), itu akan menjadi organisasi yang kurang berguna,” imbuhnya.

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menanggapi pertanyaan apakah Presiden AS Joe Biden akan bergerak untuk mendorong Rusia keluar dari G20 ketika dia bertemu dengan pemimpin NATO. 

“Kami percaya bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa untuk Rusia di lembaga-lembaga internasional dan dalam komunitas internasional,” ujar Sullivan, mengutip kompas.com. 

Sullivan menuturkan, AS berencana untuk berkonsultasi dengan sekutunya sebelum pernyataan lain dibuat. Seorang sumber dari Uni Eropa secara terpisah mengonfirmasi diskusi tentang status Rusia pada pertemuan G20 mendatang, yang presidensinya saat ini dipegang Indonesia. 

“Sudah sangat jelas bagi Indonesia bahwa kehadiran Rusia pada pertemuan tingkat menteri yang akan datang akan sangat bermasalah bagi negara-negara Eropa,” kata sumber itu. 

Sebelumnya, pada Selasa (22/3/2022), Polandia menyarankan kepada pejabat perdagangan AS untuk menggantikan Rusia dalam kelompok G20.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])