Nusantaratv.com - Sebanyak 80 orang tewas akibat serangan udara konser musik di Myanmar, pada Minggu (23/10/2022). Penyanyi dan musisi pengisi acara dilaporkan turut menjadi korban yang tewas akibat serangan brutal tersebut.
Serangan itu terjadi ketika Organisasi Kemerdekaan Kachin sedang merayakan hari jadi mereka dengan gelaran konser.
Seorang juru bicara Asosiasi Seniman Kachin mengatakan bahwa pesawat militer Myanmar menjatuhkan empat bom ketika konser sedang berlangsung pukul 20.00 waktu setempat.
Konser dihadiri 300-500 orang. Mereka langsung kocar-kacir dan puluhan di antaranya meninggal dunia.
Junta militer Myanmar mengonfirmasi bahwa mereka memang melancarkan serangan ke markas Brigade Kesembilan Tentara Kemerdekaan Kachin.
Menurut mereka, serangan itu merupakan "operasi yang dibutuhkan" sebagai respons atas tindakan "teroris" yang dilancarkan kelompok Kachin.
Namun, mereka membantah kabar militer membombardir konser. Mereka juga membantah informasi yang menyebutkan penyanyi dan warga sipil menjadi korban tewas dalam serangan itu.
Sementara itu, kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Myanmar menyatakan "kekhawatiran mendalam dan sangat sedih" dengan laporan serangan udara tersebut.
"(Serangan) yang tampaknya berlebihan dan merupakan penggunaan kekuatan tak wajar oleh angkatan bersenjata terhadap warga sipil tak bersenjata itu tak dapat diterima, dan yang bertanggung jawab harus diadili," demikian pernyataan mereka, mengutip CNNIndonesiacom.
Perwakilan sejumlah negara Barat di Myanmar juga merilis kecaman melalui pernyataan bersama.
"(Serangan ini menunjukkan junta militer) melanggar kewajiban mereka untuk melindungi warga sipil dan menghormati prinsip hukum internasional," demikian kutipan pernyataan bersama tersebut.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh