Rusia Ingatkan Negara Tetangga Tak Tampung Pesawat Tempur Ukraina

Nusantaratv.com - 07 Maret 2022

Jet tempur terbang dalam formasi selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia pada 12 Februari 2022. (AFP)
Jet tempur terbang dalam formasi selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia pada 12 Februari 2022. (AFP)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Rusia memperingatkan negara-negara tetangga Ukraina untuk tidak menampung pesawat-pesawat tempur negara itu.

Jika mengizinkan pesawat-pesawat tempur Ukraina menerbangkan misi tempur dari wilayah mereka, maka Rusia mengangap mereka merupakan bagian dari konflik ini.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov pada Minggu (6/3/2022) menuding sejumlah pesawat tempur Ukraina telah dipindahkan ke Rumania dan negara-negara tetangga Ukraina lain. Namun, dia tidak mengidentifikasi negara yang dimaksud.

"Penggunaan jaringan lapangan terbang negara-negara tetangga untuk menampung pesawat tempur Ukraina yang digunakan untuk melawan Angkatan Bersenjata Rusia dapat dinilai terlibat dalam konflik militer," ujar Konashenkov, dikutip dari Al Arabiya, Senin (7/3/2022). 

Konashenkov juga mengklaim militer Rusia telah menemukan jejak fasilitas-fasilitas pengembangan senjata nuklir yang didukung Amerika Serikat (AS). "Jelas sekali setelah operasi militer khusus, Pentagon mulai memiliki kekhawatiran serius tentang eksperimen biologi rahasia yang ditemukan di wilayah Ukraina," lanjutnya.

Sejauh ini, AS dan Uni Eropa (UE) telah memberlakukan sanksi berat dan luas terhadap Rusia untuk menekannya agar menghentikan operasi militernya terhadap Ukraina, tetapi telah menghindar dari tindakan apa pun yang dapat ditafsirkan oleh Moskow sebagai memasuki konfrontasi langsung.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah berulang kali meminta NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina untuk membantunya melindungi langitnya dari serangan udara Rusia, tetapi NATO menolak karena kekhawatiran terseret ke dalam konflik langsung dengan Rusia.

Pejabat Rusia menambahkan pasukan Moskow menghancurkan hampir semua penerbangan siap tempur rezim Kiev.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan invasi Rusia, yang sudah memasuki hari ke-11, membuat lebih dari 1,5 juta orang meninggalkan Ukraina, yang menggambarkan sebagai krisis pengungsi yang terjadi paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights/OHCHR) pada Minggu (6/3/2022) mengatakan lebih dari 360 warga sipil tewas, dan 759 warga sipil lainnya terluka di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

OHCHR memperkirakan angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi. Puing-puing kehancuran akibat penembakan Rusia di kota-kota Ukraina telah mendapatkan kecaman dari komunitas internasional.

Pengadilan Kriminal Internasional mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh Moskow di Ukraina.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])