Perusahaan Berinvestasi di Bengkulu diminta Sampaikan LKPM

Perusahaan Berinvestasi di Bengkulu diminta Sampaikan LKPM

Nusantaratv.com - 14 Desember 2022

Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. ANTARA/Anggi Mayasari
Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. ANTARA/Anggi Mayasari

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu meminta agar perusahaan yang berinvestasi di Bengkulu untuk dapat menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).

"Kita akan meminta pelaku usaha untuk menyampaikan LKPM hingga realisasi prestasi bisa tercapai untuk triwulan keempat," kata Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu Karmanto di Kota Bengkulu, Rabu.
 
Ia menyebutkan bahwa saat ini sebanyak 123 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan lebih kurang 20 Penanaman Modal Asing (PMA) yang berinvestasi di Provinsi Bengkulu belum menyampaikan LKPM.
 
Pelaporan LKPM, lanjut Karmanto, merupakan kewajiban bagi para pelaku usaha yang berinvestasi di daerah, sebab menunjukkan kepatuhan perusahaan terhadap pemerintah daerah yang menjadi lokasi investasi.
 
"Saya berharap agar seluruh pelaku usaha dapat segera melaporkan LKPM, hal tersebut dilakukan agar realisasi investasi di Bengkulu dapat meningkat," ujar Karmanto.
 
Sebelumnya, DPMPTSP Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa realisasi investasi sejak Januari hingga Oktober 2022 di Bengkulu telah mencapai Rp6,2 triliun.
 
Untuk realisasi investasi di Provinsi Bengkulu triwulan III 2022 sebesar Rp2,7 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 354 sektor usaha, jumlah tersebut sebanyak 183,89 juta dolar berasal dari PMA dan Rp2,49 miliar dari PMDN.
 
Dari capaian yang ada, banyak investor yang menanamkan modalnya pada sektor perkebunan, infrastruktur, transportasi, industri kesehatan dan pertambangan. Sedangkan untuk penanaman modal asing di Bengkulu rata-rata berasal dari Malaysia, Hongkong, Jepang, Tiongkok dan Singapura.
 
Untuk capaian investasi di Bengkulu, kata dia, berasal dari perusahaan lama yang melanjutkan kontraknya, oleh karena itu dirinya berharap agar ada PMA lain untuk mau berinvestasi di daerah.
 
"Saat ini Singapura menjadi yang terbesar nilai investasinya mencapai 45,9 persen," ujar Karmanto.
 
Saat ini daerah Bengkulu akan melakukan optimalisasi investasi melalui kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), karena terdapat 70 perusahaan bakal mengajukan kerja sama dengan UMKM daerah dengan target investasi sebesar Rp5 triliun.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close