Penggunaan Dana Operasional Kesehatan di Mukomuko Capai 85 Persen

Penggunaan Dana Operasional Kesehatan di Mukomuko Capai 85 Persen

Nusantaratv.com - 04 Januari 2023

Sejumlah pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Mukomuko, Selasa (13/12/2022) ANTARA/Ferri.
Sejumlah pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Mukomuko, Selasa (13/12/2022) ANTARA/Ferri.

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu menyatakan realisasi penggunaan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) untuk 17 puskesmas terhitung tahun 2022 sebesar  Rp11,3 miliar  atau 85 persen dari total alokasi Rp13,8 miliar.

"Tahun 2022 realisasi penggunaan dana BOK sebesar 85 persen. Realisasi penggunaan dana BOK tidak smapai100 persen karena ada kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan seperti salah satunya penanganan COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan bahwa hal itu terkait dengan realisasi penggunaan dana bantuan operasional kesehatan oleh 17 Puskesmas di daerah ini tahun 2022.

Kabupaten Mukomuko pada 2022 mendapat alokasi dana BOK untuk sebanyak 17 Puskesmas sebesar Rp13.891.124.000, atau meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp13,3 miliar.

Menurutnya, realisasi penggunaan dana BOK tahun ini tidak mencapai 100 persen selain ada kegiatan pelayanan kesehatan yang tidak bisa dilaksanakan dan penggunaan dana kesehatan mulai triwulan I dan II juga rendah.

"Pada semester pertama tahun ini belum banyak kegiatan pelayanan kesehatan dan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dana BOK sering terlambat keluar dari pusat," ujarnya.

Ia berharap, tahun 2023 petunjuk teknis dan petunjuk pelaksaan dana BOK cepat keluar agar petugas kesehatan di 17 puskesmas di daerah ini cepat menggunakan dana tersebut.

Sementara itu, dana BOK untuk 17 puskesmas di daerah ini pada 2023 sekitar Rp13,5 miliar atau mengalami penurunan dibandingkan dengan pada 2022 yang sekitar Rp13,8 miliar.

"Dana BOK tahun 2023 turun karena tidak ada lagi kegiatan penanganan COVID-19 dan stunting, tetapi ada penambahan beberapa kegiatan baru di puskesmas," ujarnya.

Ia menyebutkan sejumlah kegiatan baru yang bersumber dari dana BOK 2023, yakni pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita di posyandu Rp1,9 miliar.

Selain itu, insentif untuk tenaga unit kesehatan masyarakat (UKM) yang tersebar di 17 puskesmas Rp2,2 miliar dan kalibrasi atau tera alat kesehatan di puskesmas.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close