Pemkot Bandung Kembali Gelar Padat Karya di 2023 Naikkan Ekonomi Warga

Pemkot Bandung Kembali Gelar Padat Karya di 2023 Naikkan Ekonomi Warga

Nusantaratv.com - 12 Januari 2023

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung)
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menggelar program padat karya di tahun 2023 guna membuat masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan sehingga meningkatkan daya ekonomi.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan masyarakat yang ikut program padat karya itu nantinya disalurkan untuk pekerjaan di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM).
 
"Upaya Pemkot Bandung dalam menekan inflasi adalah dengan mengutamakan kegiatan yang sifatnya direct effect kepada masyarakat," kata Ema di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
 
Menurutnya Pemkot Bandung pada tahun 2022 juga menggelar program itu. Warga yang diikutsertakan dalam program itu nantinya memperoleh upah Rp133.000 per hari, sehingga selama satu orang bisa mendapatkan upah sebanyak Rp1 juta lebih dalam waktu 10 hari pekerjaan.
 
Ema mengatakan, upaya untuk mendongkrak perekonomian itu dilakukan karena Kota Bandung merupakan wilayah yang paling tinggi andil inflasinya bagi daerah Jawa Barat.
 
Di tahun 2023, menurutnya wilayah Kota Bandung tak akan terlepas dari adanya ancaman inflasi. Terlebih lagi, kata dia, kebutuhan Kota Bandung sangat bergantung terhadap wilayah di sekitarnya.
 
"Sebab Kota Bandung merupakan daerah kolektif distributor terhadap kebutuhan pokok yang bisa berpengaruh terhadap inflasi yang terjadi," kata dia.

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat Taufiq Budi Santoso menjelaskan inflasi Jawa Barat selama tahun 2022 mencapai 6,04 persen. Menurutnya angka itu merupakan inflasi tahunan tertinggi selama delapan tahun terakhir.
 
"Pada Desember, terjadi inflasi sebesar 0,74 persen. Tiga komoditas yang memberikan andil cukup tinggi adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, dan tarif air minum," kata Taufiq.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close