Pemkab Tulungagung Berangkatkan Ratusan Perangkat Desa ke Jakarta

Pemkab Tulungagung Berangkatkan Ratusan Perangkat Desa ke Jakarta

Nusantaratv.com - 24 Januari 2023

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo melepas belasan armada bus yang memuat perangkat desa ke Jakarta, Selasa (24/1/2023) ANTARA/HO - JP
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo melepas belasan armada bus yang memuat perangkat desa ke Jakarta, Selasa (24/1/2023) ANTARA/HO - JP

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa secara resmi memberangkatkan ratusan perangkat yang tergabung dalam wadah PPDI (Persatuan Perangkat Desa Indonesia) ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan silaturahim Nasional (Silatnas) III.

Informasi yang berkembang, di Jakarta mereka akan bergabung dengan elemen PPDI lain se-Indonesia untuk melakukan aksi di depan Istana Negara pada Rabu (25/1) dengan agenda mengajukan sejumlah tuntutan.

"Saya harap semua menjaga nama baik Tulungagung. Apa pun aspirasinya, saya berharap berangkat selamat, pulang juga (harus) selamat. Jangan (bikin) onar atau anarkis," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo berpesan sesaat jelang pemberangkatan.

Ia melepas rombongan PPDI yang menumpang beberapa armada bus pariwisata itu laik nya peserta reli. Simbolis pemberangkatan dilakukan dengan mengangkat bendera tanda start, sehingga satu per satu kendaraan bus berangkat menuju Jakarta.

Total ada 17 armada bus yang diberangkatkan. Mereka membawa 667 perangkat desa dari 257 desa yang ada di Tulungagung.

Setidaknya ada tiga tuntutan yang diminta oleh PPDI terhadap Pemerintah Pusat.

Pertama, mereka meminta peningkatan kesejahteraan setara ASN dengan melihat masa kerja, kedua meminta menyetarakan posisi perangkat desa dengan ASN dan ketiga menertibkan NIPD (nomor induk perangkat desa).

"Itu semua kan menyangkut pada peraturan perundang-undangan," kata Maryoto.

Maryoto melanjutkan, ketentuan tentang perangkat desa sudah diatur dalam Undang-undang nomor 6 tahun 2014.

Ketua PPDI Kabupaten Tulungagung, Suyono mengatakan, hingga saat ini belum ada kejelasan status dari perangkat desa.

"Apakah masuk sebagai ASN atau P3K, belum jelas bagi perangkat desa," ujarnya.

Padahal, lanjut dia, perangkat desa mempunyai jam kerja dan seragam yang sama dengan ASN dan P3K.

Tuntutan lainnya meminta pemerintah memperhatikan kesejahteraan perangkat desa dan menerbitkan NIPD. "Kami mengusulkan selain ASN dan P3K, nanti ada perangkat desa," ucapnya.

Selain bengkok, selama ini perangkat desa mendapat penghasilan tetap dari pemerintah per bulan setara ASN golongan II A.

PPDI meminta penghasilan tetap yang mereka terima disesuaikan juga dengan masa kerja mereka. "Yang mengabdi 20 tahun dan yang 0 tahun gajinya sama," ucapnya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close