Pemkab Siak Entaskan Kemiskinan Ekstrem Melalui UMKM

Pemkab Siak Entaskan Kemiskinan Ekstrem Melalui UMKM

Nusantaratv.com - 12 Januari 2023

Bupati Siak, Alfedri memerintahkan OPD bidang pertanian untuk memberikan program UMKM untuk membantu pengentasan kemiskinan ekstrem. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)
Bupati Siak, Alfedri memerintahkan OPD bidang pertanian untuk memberikan program UMKM untuk membantu pengentasan kemiskinan ekstrem. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di daerah setempat menyiapkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada sejumlah bidang terutama pertanian dan peternakan.

Berdasarkan data terkini Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Siak, tercatat angka kemiskinan di kabupaten itu tahun lalu, dari 5,17 persen turun menjadi 5,02 persen. Sementara terkait kemiskinan ekstrem di Siak, terdata enam ribu orang yang memiliki pendapatan di bawah satu dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp14 ribu-15 ribu per hari.

"Pada 2023, arahnya ke UMKM dengan sasaran masyarakat miskin ekstrem, karena targetnya 2024 yang miskin ekstrem ini harus nol," kata Bupati Siak Alfedri di Siak, Rabu.

Untuk pertanian diarahkan untuk usaha palawija, seperti budi daya cabai yang sering menjadi penyebab inflasi. Begitu juga dengan peternakan, diharapkan melakukan usaha produksi daging, karena harganya yang juga fluktuatif.

Terkait pendanaan UMKM tersebut, katanya, dianggarkan melalui organisasi perangkat daerah sesuai bidangnya. Selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Siak, diminta juga nanti dari dana desa dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) daerah.

Selain itu, lanjutnya, Dinas Koperasi dan UMKM mengarahkannya untuk membuat konveksi agar seragam anak sekolah di Kabupaten Siak ini tidak lagi didatangkan dari luar.

"Seragam putih, baju melayu dan batik, harus dijahit di dalam kabupaten, tapi tak bisa disanggupi oleh penjahit yang ada sekarang, bisa tapi lama. Makanya dibuat konveksi, karena jumlah pelajar kita sekitar 113 ribu, kalau dijahit di sini bisa menggerakkan ekonomi penjahit, dan untuk mempercepat dibuat usaha baru konveksi," ujarnya.

Program lainnya ada juga subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pengembangan masyarakat yang sudah punya usaha mikro. Pihaknya menyiapkan subsidi sekitar Rp1 miliar untuk membayar bunga KUR yang dipinjam pelaku usaha dari bank.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close