Nusantaratv.com - Paus Fransiskus angkat bicara terkait peringatan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam perang melawan Ukraina. Paus menegaskan, berpikir menggunakan senjata nuklir adalah kegilaan.
Paus juga mengatakan warga Ukraina menjadi sasaran kebiadaban, kekejaman, dan penyiksaan. Ia menyebut mereka sebagai orang-orang berbudi luhur yang menjadi martir.
Paus, menceritakan perjalanannya ke Kazakhstan minggu lalu di hadapan orang banyak dalam audiensi umumnya di Lapangan Santo Petrus, pada Rabu (21/9/2022). Ia memuji Kazakhstan karena menyerahkan senjata nuklirnya setelah kemerdekaannya dari Uni Soviet pada 1991.
"Ini berani. Pada saat dalam perang tragis ini di mana beberapa orang memikirkan senjata nuklir yang adalah tindakan gila. Negara ini (Kazakhstan) mengatakan 'tidak' untuk senjata nuklir sejak awal," terangnya.
Paus, yang tidak menyebut nama Rusia atau Putin, mengatakan kepada umat tentang percakapan yang dia lakukan dengan Kardinal Konrad Krajewski, Kepala Bantuan Amal di Ukraina.
Media Vatikan mengatakan Krajewski, yang berkebangsaan Polandia, harus lari dan berlindung setelah mendapat tembakan pekan lalu saat memberikan bantuan dengan seorang uskup Katolik, seorang uskup Protestan, dan seorang tentara Ukraina. Dia juga disebut mengunjungi kuburan massal di luar Izium, di timur laut Ukraina.
"Dia (Krajewski) memberi tahu saya tentang rasa sakit orang-orang ini, tindakan biadab, kengerian, tubuh tersiksa yang mereka temukan. Mari kita bersatu dengan orang-orang ini, begitu mulia, dan mati syahid," ujarnya.
Seperti diketahui, Putin memperingatkan Barat bahwa dia tidak menggertak ketika dia mengatakan akan menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh