Pakar: Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370 Bisa Jadi Rencana Pembunuhan Massal oleh Pilot

Nusantaratv.com - 11 Maret 2024

Ilustrasi. Pesawat Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH370 yang membawa 239 orang menghilang dari radar sesaat setelah lepas landas pada 8 Maret 2014. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi. Pesawat Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH370 yang membawa 239 orang menghilang dari radar sesaat setelah lepas landas pada 8 Maret 2014. (Foto: Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 secara misterius pada 2014 bisa jadi merupakan rencana pembunuhan massal yang dilakukan oleh pilot pesawat, Kapten Zaharie Ahmad Shah.

Pernyataan tersebut disampaikan pakar penerbangan Inggris, Simon Hardy, seperti dilansir dari New18, Senin (11/3/2024).

Menurut laporan New York Post, Hardy mengklaim pilot pesawat dengan nomor penerbangan MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah, telah merencanakan untuk membunuh semua orang di dalam pesawat tersebut.

Pilot dengan sempurna menjatuhkan pesawat ke laut, menguburkan 239 penumpang di dasar laut, klaim laporan itu. Hardy menilai masalah pribadi Kapten Zaharie Ahmad Shah kemungkinan telah mempengaruhi kesehatan mentalnya dan berkontribusi terhadap insiden tragis ini.

Menurut Hardy, teorinya didasarkan pada berbagai petunjuk, seperti permintaan tambahan bahan bakar dan oksigen untuk kokpit sebelum penerbangan lepas landas. 

Pakar penerbangan tersebut menggunakan simulator penerbangan canggih untuk menentukan kemungkinan lokasi pesawat, yang menunjukkan pesawat itu mungkin berada di parit yang disebut Zona Fraktur Geelvinck di selatan Samudera Hindia.

"Bahan bakar dan oksigen tambahan akan memungkinkan (Kapten) Shah menerbangkan pesawat tanpa terdeteksi selama tujuh jam tambahan di antah berantah, dengan penumpang dan awak pesawat jatuh pingsan sebelum dia menghempaskan pesawat tersebut," kata Hardy kepada The Sun.

Diketahui, Hardy adalah bagian dari pencarian resmi Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH370, yang hilang di Laut China Selatan pada 8 Maret 2014, dan tidak pernah ditemukan. Penting untuk dicatat, klaim ini belum diverifikasi, dan penyelidikan dibatalkan pada 2017. Sementara keluarga almarhum pilot membantah teori tersebut.

Pesawat Boeing 777 tersebut hilang dari radar pada 8 Maret 2014, saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur (Malaysia) menuju Beijing (China). Data satelit menunjukkan jika pesawat menyimpang dari jalur penerbangan yang dimaksudkan dan jatuh di selatan Samudera Hindia.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])