Nusantaratv.com-Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mencopot Direktur Teknologi Informasi Bank DKI, Amirul Wicaksono. Pencopotan Amirul buntut dari masalah layanan yang menimpa Bank DKI yang telah terjadi hingga tiga kali dan berlangsung dengan pola yang serupa.
Gangguan layanan dialami nasabah Bank DKI sejak malam takbiran Idul Fitri 1446 Hijriah atau 30 Maret 2025, di mana sejumlah transaksi daring tidak dapat dilakukan.
"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Dimana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik," ujar Pramono saat dijumpai di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Atas kejadian tersebut, Pramono menegaskan bahwa Pemprov DKI telah melaporkan masalah ini ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dan melibatkan lembaga independen bertaraf internasional untuk melakukan audit dan penelusuran jejak transaksi keuangan.
"Dan kami sudah meminta kepada lembaga independen yang internasional. Nanti biar disebutkan oleh Direksi Bank DKI. Untuk melakukan audit, tracing, monitoring. Kemana saja," ujarnya.
Ia meminta jajarannya untuk tidak ikut campur permasalahan yang terjadi di Bank DKI. Ia ingin warga percaya bahwa Pemprov DKI Jakarta melayani warganya dengan baik.
"Siapapun yang ikut campur saya akan ambil tindakan. Kenapa ini dilakukan? Untuk membangun trust kepada publik bahwa Ini yang terakhir gak boleh lagi ada kejadian keempat
Ia juga meminta Bank DKI untuk melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana ke publik di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Proses IPO tidak boleh diselesaikan 1,5 tahun. Maksimum 6 bulan," tegasnya.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh