Nusantaratv.com-Setelah selama 18 hari mengikuti pendidikan berkarakter di barak militer, sebanyak 39 siswa SMP bermasalah dikembalikan ke orang tuanya.
Tangis haru, orang tua dan siswa pun pecah saat mereka bertemu.
Para orang tua dan siswa ini tak bisa menahan tangis saat bertemu di barak militer Resimen Armed 1/Sthira Yudha Purwakarta, Jawa Barat.
Sambil berpelukan, keduanya terus menitikkan air mata. Suasana haru ini adalah ungkapan rasa bahagia dari orang tua dan siswa. Karena mereka telah berpisah selama 18 hari sejak sang anak atau siswa mengikuti pendidikan penguatan karakter di barak militer. Para orang tua mengaku perilaku anaknya berubah menjadi lebih baik setelah mengikuti pendidikan karakter. Mereka pun berharap perilaku baik anaknya ini akan terus dibawa ke rumah dan lingkungan. Orang tua juga akan meningkatkan pengawasan lebih ketat sehingga anaknya tidak kembali ke perilaku yang kurang baik.
"Di barak militer ini alhamdulillah cucu saya mudah-mudahan bisa berubah segala bisa jadi saleh gitu," harap Nenek siswa, Enok Kartisam, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning
"Sangat senang sekali karena anak-anak dibimbing di sini kan. Jadi anak-anak lebih bertanggung jawab. Terus lebih disiplin lagi untuk ke depannya. Mudah-mudahan lebih baik lagi," timpal ibu siswa, Ayi Nurlaela.
Baca juga: NTV: Verrel Bramasta Kritik Barak Militer KDM, Ditantang Bupati Purwakarta: Lebih Baik Action, Mas!
Sebelum upacara penutupan pendidikan berkarakter dengan dikawal puluhan anggota TNI, 39 siswa ini baris menuju lapangan. Selepas upacara, para siswa memperlihatkan sejumlah atraksi hasil mengikuti pendidikan. di antaranya kemahiran baris berbaris serta meneriakkan yel-yel ala militer.
Para siswa juga diberi piagam berisi janji untuk tidak mengulangi lagi perbuatan yang melanggar aturan dan menghormati kedua orang tuanya.
Menurut Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein yang akrab disapa Om Zein setelah dua pekan di rumah para siswa akan kembali dikumpulkan untuk dilihat perkembangannya. Om Zein juga menyebut telah mempersiapkan gelombang kedua pendidikan karakter bagi siswa bermasalah yang lain.
"Itu kan mereka sudah dapat tulisan-tulisan dari diri mereka sendiri. Ditulis di piagam. Tadi yang dipiagam itu adalah tulisan mereka sendiri. Janji mereka terhadap dirinya, janji mereka terhadap lingkungannya, janji mereka terhadap sekolahnya, janji mereka terhadap orang tuanya. Nah, saat ini sudah hari ini kita pulang dulu ke rumah mereka. Walau bagaimanapun mereka itu adalah seorang anak yang harus berkangen-kangenan sama keluarganya," kata Om Zein.
30 siswa ini bersama orang tuanya kemudian dibawa ke kantor Pemkap Purwakarta sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh