Ngeri! Jika Perang Nuklir, Rusia Klaim Bisa Hancurkan Negara-negara NATO Dalam 30 Menit

Nusantaratv.com - 13 Mei 2022

Senjata nuklir milik Rusia/ist
Senjata nuklir milik Rusia/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Rusia kembali melontarkan pernyataan kontroversial yang bernada meremehkan negara-negara yang tergabung dalam NATO. Dikatakan, jika terjadi perang nuklir Rusia bisa menghancurkan negara-negara NATO dalam waktu 30 menit saja. 

Pernyataan tersebut dilontarkan Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos Dmitry Rogozin.

"Dalam perang nuklir, negara-negara NATO akan dihancurkan oleh kami dalam waktu setengah jam," tulis Rogozin dalam postingan Telegram.

"Tapi kita tidak boleh membiarkannya, karena konsekuensi dari pertukaran serangan nuklir akan mempengaruhi keadaan Bumi kita," imbuhnya.

Rogozin menekankan Rusia harus mengalahkan musuh yang lebih kuat secara ekonomi dan militer ini dengan cara militer konvensional.

"Kemenangan seperti itu dimungkinkan dengan solidaritas penuh seluruh negara dengan tentara, dengan mobilisasi ekonomi negara, dengan pemindahan kompleks industri militer dan sektor industri terkait Rusia ke pijakan militer. Dan ini harus dilakukan dengan segera dan cepat," tandasnya.

Baca juga: Rusia Tuding AS Lakukan Eksperimen Terhadap Pasien di Ukraina

Pernyataan Rogozin efek perang nuklir akan menghancurkan bumi memang benar. Sebuah studi yang diterbitkan di Environment Magazine pada tahun 2017 menemukan bahwa bahkan perang nuklir skala "kecil" dapat memicu "musim gugur nuklir".

Ditemukan fakta satu ledakan nuklir cukup untuk menghancurkan sebuah daerah dengan mengirimkan 5,5 juta ton abu dan jelaga ke stratosfer, menghalangi sinar Matahari, menurunkan suhu dan curah hujan (hingga 80%) di beberapa wilayah di dunia), dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi tanaman selama bertahun-tahun.

Selain soal perang nuklir, Rogozin juga mengancam Elon Musk karena dinilai membantu Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia. 

"Dari kesaksian komandan Brigade Marinir ke-36 Angkatan Bersenjata Ukraina yang ditangkap, Kolonel Dmitry Kormyankov, ternyata terminal internet perusahaan satelit Starlink milik Elon Musk dikirim ke militan Batalyon Azov Nazi dan Ukraina. Marinir ke Mariupol dengan helikopter militer," tulis Rogozin di akun Telegramnya.

"Elon Musk, dengan demikian, terlibat dalam memasok pasukan fasis di Ukraina dengan komunikasi militer. Dan untuk ini, Elon, Anda akan dimintai pertanggungjawaban, tidak peduli meskipun Anda berpura-pura bodoh," tambahnya, mengutip CNNIndonesiacom.

Menariknya, Elon Musk menanggapi ancaman itu dengan candaan. Ia menulis tweet, "jika saya mati dalam keadaan misterius, senang bisa mengenal kalian semua". 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])