Lemkapi Apresiasi Ketegasan Polda Metro atasi Bentrok Kelompok Preman

Lemkapi Apresiasi Ketegasan Polda Metro atasi Bentrok Kelompok Preman

Nusantaratv.com - 06 November 2023

Arsip Foto - Sejumlah preman yang diamankan pada Operasi Cipta Kondisi di Kawasan Tanjung Priok diperlihatkan di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/9/2014). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/mes/aa.
Arsip Foto - Sejumlah preman yang diamankan pada Operasi Cipta Kondisi di Kawasan Tanjung Priok diperlihatkan di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/9/2014). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/mes/aa.

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan mengapresiasi Polda Metro Jaya yang bertindak tegas dan cepat dalam menangani bentrokan dua kelompok preman di Bekasi, Jawa Barat.

"Kapolda Metro Jaya telah tegas membersihkan Jakarta dan sekitarnya dari segala bentuk premanisme," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, tindakan tegas terhadap preman itu membuktikan Polri telah hadir sebagai pelayan, pelindung, pengayom dan penolong masyarakat Jakarta.

Dosen Pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta itu juga menilai Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah cepat merespons terjadinya bentrokan dua kelompok preman yang selama ini meresahkan.

Polisi telah hadir memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat terkait bentrokan dua kelompok preman yang disertai dengan penembakan itu.

"Bentrokan ini kalau tidak ditertibkan dengan cepat maka bisa menimbulkan keresahan terhadap masyarakat," katanya.

Dia meminta polisi agar tidak sekalipun memberi ruang kepada premanisme karena bisa menimbulkan ketakutan kepada masyarakat.

Polda Metro Jaya telah menetapkan 11 tersangka dalam kasus penembakan yang melibatkan dua kelompok sehingga menyebabkan GR (44) tewas tertembak di kavling Rawa Bambu Bulak, Bekasi, Jawa Barat, Minggu malam (29/10).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin, mengatakan sembilan tersangka sudah ditahan, sedangkan dua tersangka masih menjadi buronan.

Penembakan yang menewaskan GR (44) dipicu kericuhan antarkelompok warga di Kota Bekasi, Jawa Barat.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close