Nusantaratv.com - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengajukan alokasi elpiji ukuran 3 kilogram untuk kebutuhan selama 2023 sebanyak 10,73 juta tabung, naik 10 persen dibanding kebutuhan 2022.
"Usulan tersebut sudah kami sampaikan saat rapat secara virtual dengan Pemprov Jateng pada bulan November 2022," kata Kabid Fasilitasi Perdagangan Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Minan Muchammad di Kudus, Selasa.
Hanya saja, kata dia, hingga saat ini belum mendapatkan jawaban apakah alokasi yang diterima sesuai usulan atau tidak.
Untuk realisasi penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi sampai dengan November 2022 sebesar 8,78 juta tabung dengan rata-rata penyaluran setiap bulan 797.963 tabung. Sedangkan alokasi elpiji selama 2022 sebanyak 9,76 juta tabung.
Ia mengatakan usulan kenaikan 10 persen tersebut sudah mempertimbangkan berbagai hal, di antaranya, terkait pertumbuhan penduduk dan kepala keluarga baru, adanya disparitas harga antara elpiji nonsubsidi dengan elpiji bersubsidi.
Selain itu, lanjut dia, kenaikan tersebut juga sudah mempertimbangkan jumlah penduduk miskin, peningkatan penggunaan elpiji 3 kg untuk kegiatan usaha mikro sektor industri, makanan olahan dan kegiatan pedagang kaki lima kuliner.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap tahunnya kebutuhan elpiji 3 kg di Kabupaten Kudus selalu meningkat.
Oleh karena itu, lanjut dia, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 2023 perlu ada penambahan sebagai langkah antisipasi kemungkinan adanya lonjakan permintaan.
Sementara itu penyaluran elpiji bersubsidi di Kabupaten Kudus dibantu 16 agen dengan jumlah pangkalan yang mencapai ribuan pangkalan yang tersebar di 132 desa/kelurahan.
Ia mencatat penyaluran elpiji selama 2022 berjalan lancar dan tidak ada kekurangan. Demikian halnya untuk memenuhi kebutuhan posko pengungsian bencana banjir juga terpenuhi sesuai permintaan masing-masing posko.(Ant)




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh