Kisah Inspiratif Yunita, Menunaikan Haji Seorang Diri Sambil Merawat Lansia

Kisah Inspiratif Yunita, Menunaikan Haji Seorang Diri Sambil Merawat Lansia

Nusantaratv.com - 26 Mei 2025

Yunita Dina Frida saat mendampingi Nenek Punah Ngasidin di Makkah. (Foto: Dok/Istimewa)
Yunita Dina Frida saat mendampingi Nenek Punah Ngasidin di Makkah. (Foto: Dok/Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pada usia 19 tahun, Yunita Dina Frida telah menunjukkan ketangguhan dan kedewasaan luar biasa dalam menjalani ibadah haji 2025. 

Yunita berangkat sendirian tanpa pendamping orang tua untuk menunaikan rukun Islam kelima, menggantikan ayahnya yang meninggal dunia pada 2021.

Selain itu, Yunita juga diberikan tugas mulia untuk merawat dan mendampingi seorang lansia yang merupakan tetangga keluarga, yakni Nenek Punah Ngasidin (86 tahun). 

Nenek Punah berangkat haji tanpa keluarga, dan anak serta cucunya memintanya untuk menjaga dan membantu selama proses ibadah haji berlangsung.

Yunita berasal dari Desa Pagendisan, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dia tergabung dalam Kloter 51 Embarkasi Solo (SOC 51) dan berangkat dari Embarkasi Donohudan, Boyolali, pada 17 Mei 2025.

"Saya seharusnya berangkat bersama mama pada 2022. Saat itu, saya mengurus semua berkas meski masih baru berusia 17 tahun," kata Yunita di Makkah, Jumat (23/5/2025). 

"Namun, dari pihak imigrasi menyatakan usia saya belum memenuhi persyaratan. Akhirnya, saya menunda keberangkatan hingga tahun ini saat mendapat izin cuti kuliah," sambungnya.

Mahasiswi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (FISIP Undip) Semarang ini mengakui perjalanan spiritualnya penuh tantangan. 

Berangkat sendirian tanpa keluarga, Yunita merasa cemas, sedih, dan bahkan sedikit kesepian.

"Perasaan saya benar-benar campur aduk. Antara sedih karena harus meninggalkan keluarga di momen sakral, cemas menghadapi perjalanan spiritual yang panjang, dan rasa sepi di tengah ribuan jamaah lain yang kebanyakan didampingi keluarga," imbuhnya.

Di tengah jutaan jamaah haji dari berbagai belahan dunia, Yunita harus menjalani ibadah secara mandiri. Namun, di balik itu semua, dia merasa bangga karena mampu menjalani rukun Islam kelima dengan kekuatan diri sendiri.

Merawat Nenek Punah

Selain fokus pada ibadah pribadi, Yunita juga memikul tanggung jawab untuk merawat Nenek Punah.

Dia merasa terpanggil untuk membantu setelah diminta oleh anak dan cucu Nenek Punah, yang merupakan tetangga di RT yang berbeda. Yunita merasa amanat ini sebagai sebuah tugas mulia.

"Saya menganggap ini amanat. Selama di tanah suci, saya memastikan kebutuhan beliau terpenuhi. Mendampingi saat sakit, membantu menjalani ibadah, dan menjaga beliau dengan sebaik mungkin," ungkap remaja putri kelahiran Pati, 3 Juni 2005.

Saat ditanya bagaimana dia membagi waktu antara ibadah pribadi dan mendampingi Nenek Punah, Yunita menjelaskan dengan tegas dan penuh kebahagiaan. 

Dia dengan cermat mengatur jadwal ibadah untuk tetap khusyuk, sambil memastikan Nenek Punah mendapatkan perhatian dan bantuan yang dibutuhkan. Yunita juga berkoordinasi aktif dengan petugas kloter dan kesehatan jika diperlukan.

Dalam menjalani ibadah sekaligus pendamping lansia, Yunita ingat betul pesan dari KH Sis Ali Ridlo, Ketua IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Pati, sehingga menjadi penguat batin bagi dirinya.

"Setiap membantu hamba Allah harus diniati ibadah. Sebab, amal baik satu yang dilupakan akan digandakan oleh Allah. Semoga Mbak Yunita diberi kesabaran yang berlipat," ungkapnya menirukan pesan sang Ketua IPHI.

Perjalanan haji Yunita ini menjadi contoh nyata dari kekuatan mental, tanggung jawab sosial, dan kepedulian antar sesama, yang dijalani oleh generasi muda. 

Dia bukan hanya menunaikan ibadah untuk diri sendiri, tetapi juga berperan sebagai pelayan bagi sesama. Setiap langkah yang diambilnya bukan hanya untuk pengabdian kepada Allah, tetapi juga untuk kemanusiaan.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close