Nusantaratv.com-Badan Gizi Nasional (BGN) mengaktifkan 276 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara sebagai dapur darurat guna melayani kebutuhan para pengungsi terdampak banjir dan longsor.
"Total ada 276 SPPG yang masih melayani pengungsi, karena ketika terjadi bencana tidak hanya anak-anak yang kita berikan bantuan, tetapi seluruh masyarakat yang mengalami musibah harus kita layani," kata Kepala BGN Dadan Hindayana di Jakarta, Rabu.
Ia menekankan bahwa SPPG merupakan infrastruktur pemerintah yang memang disiapkan untuk memberikan layanan gizi dalam kondisi apa pun dan kepada siapa pun yang membutuhkan.
Adapun distribusi SPPG yang melayani pengungsi meliputi 81 unit di Aceh, 129 unit di Sumatra Utara, dan 66 unit di Sumatra Barat.
Dadan menjelaskan bahwa SPPG yang dialihkan menjadi dapur darurat menyediakan makanan untuk satu kali makan bagi para pengungsi. Terkait anggarannya, masing-masing SPPG menggunakan dana operasional yang telah dikirimkan secara berkala oleh BGN.
"Kita (setiap bulan) selalu memasukkan uang di dalam virtual account SPPG. Dalam keadaan bencana, anak sekolah kan libur, sementara anak-anak yang jadi korban juga, anak-anak sekolah yang ada di pengungsian, jadi kita harus layani," paparnya.
Banjir bandang diketahui melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada Selasa, 25 November 2025. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 3 November 2025, jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor mencapai 804 orang, sementara 634 lainnya masih dinyatakan hilang.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh