Kementerian LHK-YAD Kolaborasi Lestarikan Keanekaragaman Hayati

Kementerian LHK-YAD Kolaborasi Lestarikan Keanekaragaman Hayati

Nusantaratv.com - 03 Februari 2023

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) memperlihatkan nota kesepahaman kolaborasi untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (2/2/2023). (ANTARA/HO-Kementerian LHK)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) memperlihatkan nota kesepahaman kolaborasi untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (2/2/2023). (ANTARA/HO-Kementerian LHK)

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menjalin kolaborasi dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) dalam kegiatan konservasi keanekaragaman hayati di sejumlah daerah di Indonesia.

Kedua belah pihak sepakat bekerja sama terkait penguatan fungsi kawasan suaka alam dan konservasi keanekaragaman hayati melalui dukungan program konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan.

"Konservasi habitat dan populasi spesies kunci, antara lain jenis harimau sumatera, orang utan sumatera dan kalimantan, gajah, badak sumatera, serta jenis-jenis lainnya yang terancam punah, merupakan program prioritas Kementerian LHK yang terus menerus dilaksanakan dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait yang memiliki kesamaan pandang dan prinsip-prinsip konservasi,“ kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK Bambang Hendroyono di Jakarta, Jumat.

Kegiatan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian LHK dengan YAD dilakukan di Gedung Manggala Wanabakti di Jakarta, Kamis (2/2/2023). Sebagai tindak lanjut, ada pula penandatanganan perjanjian kerja sama masing-masing kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal KSDAE yakni Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau, Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, dan Kepala Balai KSDA Kalimantan Timur dengan Direktur Eksekutif YAD.

Ruang lingkup perjanjian kerja sama tersebut berlaku selama lima tahun ke depan yang meliputi pembangunan dan pengelolaan pusat penyelamatan satwa di Riau, pengelolaan pusat rehabilitasi harimau sumatera di Dharmasraya, Sumatera Barat, dan pengelolaan pusat suaka orang utan di Kalimantan Timur.

Adapun kegiatan utama yang dikerjasamakan meliputi dukungan peningkatan kapasitas kelembagaan, pengawetan flora dan fauna dalam penyelamatan satwa liar meliputi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), orangutan (Pongo pygmaeus) dan satwa liar endemik lainnya, perlindungan habitat satwa, serta pemberdayaan masyarakat.

Bambang mengatakan tiga prinsip kerja sama adalah saling menghargai maupun menghormati, saling mempercayai, dan saling memberikan kemanfaatan.

“Komunikasi adalah kata kunci keberhasilan dalam kolaborasi melestarikan keanekaragaman hayati yang kita miliki," ucapnya.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan bahwa habitat satwa liar tidak hanya di hutan konservasi melainkan juga berada hutan lindung, hutan produksi, bahkan di areal penggunaan lain. Oleh karena itu pendekatan konservasi spesies berbasis tapak dan landskap menjadi sangat penting. Ia berharap kerja sama dengan YAD mampu mendukung optimalisasi konservasi berbasis tapak dan landskap tersebut.

Ketua YAD Hashim Djojohadikusumo mengatakan pihaknya konsisten mendukung upaya pemerintah dalam pelestarian satwa liar terancam punah yang merupakan aset negara yang tidak boleh punah.

Menurutnya, dukungan itu dimulai pada tahun 2017 di Damasraya, Sumatera Barat, kemudian di Kalimantan Timur dan Riau.

“Sinergi positif ini perlu terus ditingkatkan untuk semakin memperkuat dan memperluas gotong royong bersama dalam konservasi,” kata Hashim.

Sejauh ini berbagai kegiatan yang dilakukan oleh YAD bersama Kementerian LHK merupakan sebuah contoh sinergi dalam konservasi antara masyarakat dengan pemerintah.

Hashim menegaskan dana untuk berkolaborasi melestarikan keanekaragaman hayati pada kegiatan ini tidak ada satu sen pun dari dana luar negeri, melainkan murni dari Yayasan Arsari Djojohadikusumo.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close