Kasus Cacar Monyet di Singapura Kembali Bertambah jadi Empat

Kasus Cacar Monyet di Singapura Kembali Bertambah jadi Empat

Nusantaratv.com - 09 Juli 2022

Ilustrasi penderita cacar monyet/ist
Ilustrasi penderita cacar monyet/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Penyebaran wabah cacar monyet semakin mengkhawatirkan. Meski belum terkonfirmasi masuk ke Indonesia namun wabah cacar monyet telah terdeteksi di negara tetangga Singapura. 

Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura pada Jumat (8/7/2022), melaporkan satu lagi kasus impor cacar monyet di negara itu, sehingga total yang dikonfirmasi sejak Juni menjadi empat kasus.

Pasien terbaru adalah warga negara India berusia 30 tahun yang tinggal di Singapura dan baru saja kembali dari Jerman.

Pria itu mengalami ruam di daerah selangkangan pada 30 Juni dan demam seminggu kemudian pada 7 Juli.

Dia dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) pada 7 Juli. Dia dinyatakan positif cacar monyet pada 8 Juli.

MOH mengatakan bahwa pria tersebut saat ini dirawat di NCID dan kondisinya stabil. Ditegaskan, kasusnya tidak terkait dengan kasus cacar monyet lainnya yang sebelumnya diumumkan oleh kementerian.

Baca juga: Duh! Singapura Catat Kasus Cacar Monyet Lokal Pertama

Dari empat kasus cacar monyet di Singapura, tiga merupakan kasus impor dan satu infeksi lokal.

Kasus cacar monyet pertama di Singapura tahun ini merupakan kasus impor. Pasien adalah warga negara Inggris berusia 42 tahun yang bekerja sebagai pramugara.

Sedangkan infeksi lokal pertama di negara itu dilaporkan pada hari Rabu, seorang pria Malaysia berusia 45 tahun yang tinggal di Singapura.

Cacar monyet adalah penyakit virus yang disebabkan oleh infeksi virus. Ini merupakan penyakit yang pasien biasanya pulih dalam dua hingga empat minggu.

"Sebagian kecil dari mereka yang terinfeksi dapat sakit parah atau bahkan meninggal. Mereka yang sangat rentan terhadap komplikasi adalah anak-anak, wanita hamil atau individu dengan gangguan kekebalan," kata MOH, mengutip beritasatucom.

MOH menyatakan, risiko terhadap masyarakat umum tetap rendah karena penularan memerlukan kontak fisik atau kontak yang lama.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close