Jamaah Haji Lansia Diimbau Hindari Kelelahan dan Dehidarasi Demi Cegah Demensia

Nusantaratv.com - 21 Mei 2024

MCH kerap menemukan dan mengantar jamaah lansia yang disinyalir mengalami demensia, yang menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. (Foto: Humas Kemenag)
MCH kerap menemukan dan mengantar jamaah lansia yang disinyalir mengalami demensia, yang menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. (Foto: Humas Kemenag)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Jumlah jamaah haji lansia yang mengalami gejala demensia mengalami peningkatan pada musim haji tahun ini.

Gejala ini ditandai dari kebingungan sejumlah jamaah saat mencari jalan pulang.

Demensia merupakan kondisi penurunan kemampuan berpikir dan mengingat yang umumnya terjadi pada lansia (usia 65 tahun ke atas).

Kondisi ini didukung dengan temuan dari Tim Media Center Haji (MCH) yang menunjukkan jumlah jamaah haji lansia mencapai 45 ribu.  

MCH kerap menemukan dan mengantar jamaah lansia yang disinyalir mengalami demensia, yang menunjukkan betapa seriusnya masalah ini.

Kepala Seksi Layanan Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Dokter Leksmana Arry Chandra menyampaikan, beberapa jamaah lansia mengalami kelupaan selama menunaikan ibadah haji, seperti lupa nama, keluarga, atau merasa masih berada di kampung halaman.

Menurutnya, demensia dapat disebabkan faktor sosial, psikososial, pribadi, psikologis maupun biologis. Selain itu, ungkap dia, gangguan jiwa ini juga bisa dipicu faktor genetik. 

"Mereka (jamaah) sudah memiliki potensi gangguan kejiwaan, yang kemudian kambuh lagi setibanya di Arab Saudi," ujarnya di Madinah, seperti dikutip dari laman Kemenag, Selasa (21/5/2024). 

Demensia biasanya diikuti dengan gangguan cara berpikir, seperti disorientasi tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya. 

Gejala awal yang kerap muncul yakni mudah lupa akan kejadian-kejadian terbaru, kesulitan mempelajari hal baru, sulit konsentrasi, serta kesulitan mengingat waktu dan tempat, terutama setelah berpindah dari kampung halaman mereka.

"Jamaah yang mengalami demensia perlu diberikan stimulasi kognitif. Misalnya dengan mengajak pasien ngobrol dan bersosialisasi, atau melakukan pendampingan terhadap pasien untuk mencegah terjadinya demensia," sambung dokter Leksmana.

Setelah pulih, pendampingan tetap diperlukan karena demensia bisa muncul kembali, terutama disebabkan kelelahan dan dehidrasi. 

Untuk itu, jamaah lansia disarankan untuk cukup beristirahat dan tidak memaksakan diri beraktivitas di luar kegiatan ibadah haji guna menghindari kelelahan dan dehidrasi akibat cuaca panas di Arab Saudi.

"Jemaah lansia memang masih bisa kita cegah terjadinya demensia. Artinya, perlu mewaspadai gejala dimensia. Jangan sampai menimbulkan gejala disorientasi. Salah satu pencegahannya adalah dengan stimulasi kognitif. Caranya bisa dengan mengajak jamaah haji itu bercerita," imbuhnya.

Para pendamping jamaah diimbau agar selalu mengajak mereka bersosialisasi, berdoa, dan berdzikir bersama, serta menghindari aktivitas yang bisa membuat mereka lelah.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close