Intel AS Dituding Bantu Ukraina Bunuh Jenderal-jenderal Rusia

Nusantaratv.com - 05 Mei 2022

Pasukan Rusia. (Net)
Pasukan Rusia. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Intelijen Amerika Serikat (AS) dituduh membantu pasukan Ukraina dalam menargetkan sejumlah jenderal Rusia sejak invasi berlangsung di negara eks Uni Soviet itu. Sederet pejabat senior AS menyebut, banyak dari belasan jenderal Rusia yang dibunuh, menjadi target dengan bantuan intelijen Washington.

Menurut laporan New York Times, bantuan langsung dari AS dan badan intelijen Barat lain adalah faktor utama keberhasilan pasukan Ukraina melawan pasukan Moskow.

Berdasarkan laporan itu, AS menyediakan rincian pergerakan militer Rusia yang sering berpindah lokasi. Pasukan Ukraina menggunakan informasi tersebut guna menyerang perwira senior Moskow.

Sementara, Ukraina pada Maret 2022 mengklaim Rusia kehilangan tujuh jenderal peralatan dan personel militer.

Di bulan yang sama, pejabat dari negara Barat menyebut pasukan Rusia punya masalah moral. Itu yang membuat sang jenderal maju ke baris depan hingga beberapa dari mereka tewas.

Negara Barat juga menggarisbawahi masalah potensi komunikasi dan logistik militer Rusia di Ukraina yang disebut menipis.

Tapi, secara garis besar, pemerintahan Biden masih merahasiakan soal bantuan intelijen untuk menargetkan jenderal Rusia. Mereka khawatir hal itu bisa membahayakan agen dan dianggap sebagai tanda permusuhan oleh Rusia.

Bantahan Dewan Keamanan AS
Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional (NSC) Amerika Serikat Adrienne Watson menegaskan isu keterlibatan AS dalam menargetkan jenderal Rusia adalah pernyataan tak bertanggung jawab.

"Amerika Serikat menyediakan intelijen medan perang untuk membantu Ukraina mempertahankan negara mereka," kata Watson, kepada AFP pada Kamis (5/5/2022).

Dia lalu melanjutkan, "Kami tak menyediakan intelijen dengan maksud untuk membunuh jenderal Rusia."

Selama konflik Rusia-Ukraina berlangsung, Pentagon kerap mengirim senjata dan peralatan militer ke Ukraina. Senjata itu di antaranya, artileri, helikopter dan drone penyerang.

Padahal, sebelum perang berkobar, AS sangat hati-hati mencatat semua alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dipaketkan ke negara Eropa timur itu.

AS pun mengaku melatih pasukan Ukraina untuk mengoperasikan senjata yang mereka kirim. Pentagon sejauh ini tidak memberikan komentar langsung soal laporan New York Times.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])