Ini Isi Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI 2023

Ini Isi Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI 2023

Nusantaratv.com - 16 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023

Penulis: Arfa Gandhi

Nusantaratv.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi, menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023.

Dalam kesempatan itu, dalam pidato Jokowi akan disinggung berbagai hal diantaranya yakni kondisi di Indonesia yang memasuki tahun Politik jelang Pemilu 2024.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa namanya kerap dikait-kaitkan dengan proses penentuan capres-cawapres yang akan bertarung di tahun 2024.

Jokowi juga berbicara mengenai sosok pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. Dia menyebut pemimpin Indonesia di masa depan adalah orang yang benar-benar mumpuni dan memahami permasalahan bangsa.

Berikut pidato lengkap Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR tahun 2023:
 
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Selamat pagi, 
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastyastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan
 
Saudara-saudara se-Bangsa & se-Tanah Air, Para hadirin yang saya muliakan

Kita saat ini sudah memasuki tahun politik. Suasananya sudah hangat-hangat kuku dan sedang tren di kalangan politisi dan parpol. Setiap ditanya soal siapa Capres Cawapres-nya. Jawabannya: “Belum ada arahan Pak Lurah..”

Saya sempat mikir. Siapaa “Pak Lurah” ini. Sedikit-sedikit kok Pak Lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah itu ternyata Saya.
Ya saya jawab saja: Saya bukan lurah. Saya Presiden Republik Indonesia. Ternyata Pak Lurah itu, kode. Tapi perlu saya tegaskan, saya ini bukan Ketua umum parpol, bukan juga Ketua koalisi partai dan sesuai ketentuan Undang Undang yang menentukan Capres dan Cawapres itu Parpol dan koalisi parpol.

Jadi saya mau bilang itu bukan wewenang saya, bukan wewenang Pak Lurah. Walaupun saya paham sudah nasib seorang Presiden untuk dijadikan “paten-patenan”, dijadikan alibi, dijadikan tameng. Bahkan walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang dimana-mana. Saya ke Provinsi A eh ada, ke Kota B eh ada, ke Kabupaten C ada. Sampai ke tikungan-tikungan di desa ada juga. Tapi, bukan foto saya sendirian. Ada yang disebelahnya bareng Capres. Ya nda apa, boleh-boleh saja.

Halaman

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close