Ibu Pembunuh Shinzo Abe Minta Maaf, Tutup Mulut soal Gereja Unifikasi

Nusantaratv.com - Ibu pelaku penembakan dan pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, meminta maaf atas kelakuan anaknya tersebut. Permintaan maaf disampaikan kala menjalani pemeriksaan di Kantor Kepolisian Wilayah Nara, Jepang. 

"Saya minta maaf (anak saya) telah menyebabkan insiden serius," ujar ibu Tesuya Yamagami. 

Walau begitu, ibu dari Yamagami tak mau berkomentar soal keanggotaannya di Gereja Unifikasi saat menjalani wawancara dengan polisi, mengutip Yomiuri Shimbun.

Yamagami sebelumnya mengaku dendam dengan Gereja Unifikasi karena telah membuat keluarganya bangkrut. Penyebab kebangkrutan lantaran karena ibu menghabiskan harta keluarga untuk didonasikan kepada gereja itu. 

Menurut dia, ibunya melarat karena memberikan sumbangan ke Gereja Unifikasi. Berdasarkan sumber penyelidikan, ibu Yamagami mendonasikan sekitar 100 juta yen (Rp10,8 miliar).

"Saya benci kelompok itu karena ibu saya bangkrut," ucapnya.

Yamagami lalu menembak Abe saat sang mantan PM sedang berpidato kampanye di jalanan Nara pada pekan lalu.

Akibat tembusan timah panas itu, Abe dilarikan ke rumah sakit menumpang helikopter. Karena pendarahan hebat, nyawa Abe tak tertolong. Mantan pemimpin Negeri Matahari Terbit itu pun meninggal dunia.

Gereja Unifikasi juga sebelumnya mengakui bahwa ibu Yamagami merupakan salah satu jemaat gereja itu.

Mengutip Reuters, informasi ini disampaikan oleh Presiden Federasi Keluarga untuk Perdamaian Dunia dan Unifikasi cabang Jepang atau dikenal sebagai Gereja Unifikasi, Tomihiro Tanaka, Senin (11/7/2022).

Menurut Tanaka, ibu Tetsuya Yamagami bergabung dalam organisasi gereja pada akhir 1990-an.

Tanaka mengatakan ibu Yamagami menghadiri acara gereja sebulan sekali, tetapi ia terakhir datang pada dua bulan lalu.