Hapus Jejak Masa Lalu Rusia, Kiev Ganti Hampir 100 Nama Jalan

Hapus Jejak Masa Lalu Rusia, Kiev Ganti Hampir 100 Nama Jalan

Nusantaratv.com - 26 Agustus 2022

Otoritas Ibukota Ukraina, Kiev, mengganti 95 nama jalan pada Kamis (25/8/2022) sebagai bagian dari upaya untuk membersihkan jejak masa lalu Rusia dan Uni Soviet di tempat-tempat tersebut. (Istimewa/today90.com)
Otoritas Ibukota Ukraina, Kiev, mengganti 95 nama jalan pada Kamis (25/8/2022) sebagai bagian dari upaya untuk membersihkan jejak masa lalu Rusia dan Uni Soviet di tempat-tempat tersebut. (Istimewa/today90.com)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Otoritas Ibukota Ukraina, Kiev, mengganti 95 nama jalan pada Kamis (25/8/2022) sebagai bagian dari upaya untuk membersihkan jejak masa lalu Rusia dan Uni Soviet di tempat-tempat tersebut.

Penggantian nama jalan itu diumumkan sehari setelah hari kemerdekaan Ukraina yang ke-31, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/8/2022). Sejak Rusia menginvasi pada Februari, Ukraina telah mempercepat apa yang disebutnya 'derusifikasi', sebuah kampanye untuk melepaskan warisan ratusan tahun pemerintahan Moskow.

"(Nama-nama baru) harus mengabadikan memori peristiwa sejarah penting Ukraina, serta tokoh dan pahlawan terkenal yang memuliakan Ukraina dan berjuang untuk kemerdekaan negara kita," tulis Wali Kota Vitali Klitschko di Telegram.

Dia mengatakan prosesnya masih jauh dari selesai dan berjanji untuk melanjutkan kampanye. Satu jalan dinamai London, ibu kota salah satu sekutu paling setia Ukraina, sementara yang lain dijuluki 'jalan kelahiran kembali Ukraina'.

Nama itu menegaskan pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang mengatakan pada Hari Kemerdekaan bahwa Ukraina telah 'dilahirkan kembali' ketika Rusia menyerbu.

Jalan lain, yang sebelumnya menyandang nama keluarga Menteri Pertahanan Soviet, diganti namanya menjadi resimen Azov Ukraina, sebuah langkah yang kemungkinan akan membuat marah Moskow, yang secara vokal membela warisan Sovietnya di Eropa.

Rezim Azov, yang merupakan bagian dari Garda Nasional, dianggap penting di Ukraina tetapi difitnah oleh Moskow. Rusia menuding kelompok itu berpandangan sayap kanan dan menyebutnya sebagai 'organisasi teroris'. Hal itu pada gilirannya membuat murka para pejabat Ukraina yang memperingatkan Rusia sekarang mungkin melanggar hak-hak dasar tawanan perang Azov.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close