Guru Besar UGM Tekankan Pentingnya Konsumsi Pangan Aman

Guru Besar UGM Tekankan Pentingnya Konsumsi Pangan Aman

Nusantaratv.com - 19 Desember 2022

Tangkapan layar Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Sri Raharjo dalam Puncak Peringatan Dies Natalis UGM yang dipantau di Jakarta, Senin (19/12/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)
Tangkapan layar Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Sri Raharjo dalam Puncak Peringatan Dies Natalis UGM yang dipantau di Jakarta, Senin (19/12/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Sri Raharjo menekankan pentingnya mengonsumsi pangan yang tidak hanya lezat dan bergizi, tetapi juga aman.

“Konsekuensi ekonomi dari keracunan atau gangguan kesehatan akibat konsumsi makanan yang tidak aman bagi negara cukup signifikan,” katanya dalam Puncak Peringatan Dies Natalis UGM yang dipantau di Jakarta, Senin.

Bank Dunia memperkirakan senilai 110 miliar dolar AS hilang setiap tahun dalam bentuk produktivitas yang menurun dan pengeluaran biaya medis untuk menangani dampak konsumsi pangan tidak aman.

“Bagi konsumen, ini bisa berarti ketidakmampuan untuk menyediakan dan merawat diri sendiri dan keluarga, melanggengkan siklus kemiskinan, dan melanggengkan kelaparan. Biaya ini juga berdampak terhadap ekonomi nasional, perdagangan, pariwisata, dan akhirnya pembangunan berkelanjutan,” imbuhnya.

Ia mengatakan diperkirakan setiap tahun terjadi 10 hingga 20 juta kasus diare di Indonesia dengan biaya perawatan mencapai 4 hingga 16 miliar dolar AS.

Di samping pangan yang dikonsumsi, bahan pangan yang diekspor juga perlu diperhatikan keamanannya, terutama untuk komoditas biji kakao, tuna dalam kaleng, udang, dan ikan beku yang terkadang terkena kotoran, benda asing, dan penanganan ekspor yang tidak higienis.

“Estimasi kerugian ekonomi akibat penolakan ekspor pangan Indonesia selama tiga tahun terakhir sepanjang 2014-2016 paling besar dialami oleh tuna yang ditolak ke Amerika Serikat rata-rata hingga 40 miliar dolar AS per tahun,” ucapnya.

Menurutnya pencegahan gangguan keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama yang perlu dilakukan pemangku kepentingan di seluruh rantai pasok pangan.

“Ini termasuk konsumen, produsen, pengolah, penjual, dan bahkan pengangkut dan petani. Menjaga keamanan pangan dapat mengurangi gangguan kesehatan dan keberlanjutan ekonomi,” ucapnya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close