Gempa Taiwan: Korban Luka Capai 1.000 Lebih, 48 Orang Masih Hilang

Nusantaratv.com - 04 April 2024

Para pekerja melakukan operasi di lokasi runtuhnya bangunan akibat gempa Taiwan, di Hualien, pada 4 April 2024. (Foto: Reuters)
Para pekerja melakukan operasi di lokasi runtuhnya bangunan akibat gempa Taiwan, di Hualien, pada 4 April 2024. (Foto: Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Jumlah korban luka-luka akibat gempa magnitudo 7,5 di Taiwan timur meningkat melewati 1.000 orang pada Kamis (4/4/2024).

Dilansir dari Reuters, jumlah korban tewas dilaporkan masih belum bertambah yakni sebanyak sembilan orang. Namun, terdapat 42 pekerja hotel dari total 48 orang yang dinyatakan masih hilang

Gempa yang menghantam Taiwan pada Rabu (3/4/2024) pagi waktu setempat, merupakan gempa terkuat dalam 25 tahun terakhir. Guncangan dahsyat dirasakan warga Taiwan saat mereka sedang bersiap berangkat kerja dan sekolah.

Gempa ini berpusat di wilayah timur Hualien yang sebagian besar merupakan wilayah pedesaan dan berpenduduk jarang. Bangunan-bangunan juga berguncang hebat di ibu kota Taiwan, namun kerusakan dan gangguan yang di sana tidak terlalu parah.

Dinas pemadam kebakaran Taiwan mengatakan, jumlah korban luka mencapai 1.038 orang, dan jumlah korban hilang sebanyak 48 orang, termasuk 42 pekerja hotel.

Baca Juga: Sembilan Orang Tewas dan 821 Lainnya Luka-luka Akibat Gempa Taiwan

Pusat komando penanggulangan bencana Taiwan pada Rabu malam mengatakan, pencarian pekerja hotel yang sedang dalam perjalanan ke Ngarai Taroko, sebuah taman nasional, merupakan fokus utama mereka.

Pihak berwenang berencana mengirim drone dan helikopter untuk mencari mereka dan mengirimkan pasokan jika mereka ditemukan. Pada Kamis (4/4/2024) pagi, sebuah helikopter menyelamatkan enam orang yang terjebak di area pertambangan.

Jalur kereta api ke Hualien juga sudah dibuka kembali hari ini, ini lebih cepat dari jadwal, meskipun satu stasiun perdesaan di utara kota Hualien masih ditutup karena kerusakan.

Di kota Hualien, orang-orang yang terperangkap di dalam bangunan telah diselamatkan, beberapa orang tidur di luar rumah semalaman ketika puluhan gempa susulan mengguncang wilayah tersebut.

Seorang wanita, 52 tahun, yang menyebut nama keluarganya sebagai Yu, mengatakan dia masuk ke tenda di lapangan olahraga yang digunakan sebagai tempat berlindung sementara pada Rabu malam karena dia terlalu takut untuk tidur di apartemennya, yang dia gambarkan sebagai "kekacauan".

"Gempa susulannya sangat mengerikan. Tidak henti-hentinya. Saya tidak berani tidur di dalam rumah," tukasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])