Nusantaratv.com - Situasi di wilayah Gaza kembali memanas usai serangan pasukan Israel yang menewaskan 10 warga Palestina.
Dilaporkan, pada hari ini, Israel terus-terusan membombardir Gaza dengan serangan udara. Serangan Israel itu langsung dibalas oleh kelompok gerilyawan Palestina, Jihad Islam.
Israel mengaku terpaksa menyerang Jihad Islam. Sebab, menurut Israel, kelompok itu merencanakan serangan ke Israel menyusul ketegangan berhari-hari di sepanjang perbatasan Gaza.
Otoritas Kesehatan di Gaza yang dikendalikan kelompok Hamas melaporkan 10 orang tewas akibat serangan Israel.
Selain korban tewas, 79 orang lainnya juga terluka akibat serangan Israel.
Diperkirakan korban tewas akan bertambah. Sebab, militer Israel memperkirakan bahwa operasinya telah menewaskan 15 gerilyawan.
Dalam serangan kali ini, Israel juga menangkap sebanyak 19 orang anggota Jihad Islam, sebuah kelompok yang bersekutu dengan Hamas tetapi sering bertindak secara independen.
Sementara itu, Jihad Islam mengatakan bahwa gempuran Israel di Gaza sama dengan "deklarasi perang". Kelompok itu pun membalas dengan menembakkan rentetan roket ke Israel.
Jihad Islam, sebuah kelompok Islam yang didukung Iran, memiliki kehadiran yang kuat di Gaza dan Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel sejak 1967, mengutip detikcom.
Israel bersikeras bahwa militan Jihad Islam di Gaza berencana untuk menyerang Israel selatan sebagai pembalasan atas penangkapan Saadi. Israel pun melakukan operasi yang disebut oleh militer Israel sebagai serangan "pre-emptive".
Perdana Menteri Israel Yair Lapid menekankan bahwa pemerintahannya tidak akan mengizinkan organisasi teroris mengancam negaranya.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh